Sunday, 7 July 2024
HomeNasionalPendeta Gilbert Bakal ‘Digarap’ Polda Metro Buntut Laporan Dugaan Kasus Penistaan Agama...

Pendeta Gilbert Bakal ‘Digarap’ Polda Metro Buntut Laporan Dugaan Kasus Penistaan Agama di Daerah 

Bogordaily.net Lumoindong bakal diperiksa di Polda Metro Jaya, setelah banyaknya laporan dari daerah.

Hal itu setelah, Polda Metro Jaya menerima pelimpahan kasus dugaan oleh Lumoindong yang dilaporkan di sejumlah daerah.

“Ada beberapa laporan di daerah ada di Sumatera Selatan itu berkasnya dilimpahkan ke sini ke Polda Metro Jaya. Ada juga yang berkas diterima laporannya di Sulawesi Selatan itu proses pelimpahan ke Polda Metro Jaya,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Rabu (3/7).

Usai menerima pelimpahan itu, kata Ade Ary, saat ini penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya masih mengumpulkan bukti yang dibutuhkan.

Ade Ary menyebut setelahnya penyidik baru akan melakukan gelar perkara untuk menentukan tindak lanjut dari pengusutan kasus tersebut.

“Kasus pendeta G itu masih dilakukan pengumpulan, nanti setelah itu dijadikan satu, dilakukan gelar perkara,” ucap dia.

Kronologis Dugaan Kasus

Lumoindong sebelumnya viral di media sosial akibat potongan video ceramahnya yang menyinggung soal zakat dan salat. 

Dalam ceramahnya itu, Gilbert membandingkan zakat umat Islam yang 2,5 persen, sementara Kristen 10 persen.

“Saya Islam diajari bersih sebelum sembahyang, cuci semuanya. Saya bilang, lu 2,5 (persen) gua 10 persen, bukan berarti gua jorok, disucikan oleh darah Yesus,” tutur Gilbert.

Gilbert menyebut zakat 10 persen itu membuat umatnya tidak perlu repot bergerak dalam ibadah. Sementara umat Islam harus salat karena hanya zakat 2,5 persen. 

Dalam potongan video itu, Gilbert juga sempat memperagakan gerakan mirip salat.

“Yang paling berat terakhirnya mesti lipat kaki, enggak semua orang bisa,” kata dia.

Buntut pernyataannya itu, Gilbert dilaporkan ke Polda Metro Jaya oleh tiga pihak berbeda terkait dugaan .

Ketiga laporan itu masing-masing dilayangkan oleh Farhat Abas, Ketua Kongres Pemuda Indonesia (KPI) DKI Jakarta Sapto Wibowo Sutanto serta Organisasi Kongres Pemuda Indonesia (KPI) DKI Jakarta.***

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here