Bogordaily.net – Pengamat politik yang juga Direktur Lembaga Studi Visi Nusantara (LS Vinus) menilai gerakan politik calon bupati Bogor Jaro Ade atau Ade Ruhandi jauh di depan Partai Gerindra.
Jelang 2 bulan pendaftaran pasangan calon bupati dan wakil bupati Bogor ke KPU Kabupaten Bogor, peta politik di Bumi Tegar Beriman semakin dinamis.
Salah satunya Partai Gerindra yang mulai keluar. Selama ini, Partai Gerindra dinilai lebih memilih menunggu dikunjungi partai politik lain.
Seiring berjalannya waktu, partai pemenang Pilpres 2024 itupun mulai bergerliya mencari kawan koalisi.
“Gerindra tidak ingin melewatkan momen Pilkada ini. Setelah lama menunggu tidak ada yang datang, akhirnya mereka mulai melakukan safari politik ke parpol lain. Contohnya mendatangi kantor PDIP Kabupaten Bogor,” ujar Direktur LS Vinus, Yusfitriadi.
Namun, pria yang disapa Bang Iyus itu mempertanyakan kedatangan punggawa partai Gerindra ke kantor PDIP Kabupaten Bogor. Hal ini mengingat dua kader terbaik partai berlambang kepala burung Garuda tersebut belum mendapatkan surat rekomendasi.
“Berbeda dengan Golkar, sudah bulat menunjuk Jaro Ade sebagai calon bupati Bogor satu – satunya dari Golkar, meski pun baru surat penugasan. Tapi sebaliknya, partai Gerindra datang ke PDIP tidak menyodorkan figur. Baik Iwan maupun Rudy tidak mengisi formulir pencalonan bupati di PDIP,” jelas Yusfitriadi.
Gerindra sebagai parpol pemenang Pilpres dan memiliki kursi terbanyak di Legislatif, dianggap seolah – olah hanya dengan satu partai bisa maju dalam Pilkada Kabupaten Bogor 2024 sehingga berdampak pada langkah politiknya tertinggal jauh oleh Golkar.
“Safari politik ke parpol di level kabupaten sudah dilakukan jauh – jauh hari oleh Jaro Ade. Hari ini Gerindra baru melakukan itu, tanpa ada kejelasan siapa figur yang bakal diusung Gerindra untuk maju dalam Pilbup Bogor, Iwan atau Rudy,” katanya.
Kedatangan Jaro Ade ke kantor DPD PDIP Jawa Barat, kata Yusfitriadi hanya sekadar silaturahmi politik.
Jaro Ade didampingi sekjen DPD Golkar Kabupaten dan anggota DPRD Porvinsi Jabar menyerahkan formulir pencalonan Jaro Ade melalui PDIP.
“Saat Jaro Ade bertandang ke PDIP Jabar disambut ketua Ono Surono dan sekjen, Jaro Ade didampingi kader Golkar dan diantar langsung ketua PDIP Kabupaten Bogor serta sekjennya. Dari situ saja sudah jelas komunikasi dua partai besar itu sudah terbangun,” papar Yusfitriadi.
Ia juga menilai Jaro Ade sudah jauh meninggalkan lawannya dan sudah mulai membangun komunikasi di level provinsi. Bukan hanya dengan PDIP, tetapi beberapa parpol lainnya juga, tidak menutup kemungkinan silaturahmi politik itu akan berlanjut ke level tertinggi yakni ke tingkat pusat.
“Untuk gerakan politik Jaro Ade sudah menang dibanding dengan calon bupati lainnya. Kita patut acungi jempol dengan langkah politik yang dilakukan Golkar. Untuk partai lain selain Gerindra semuanya masih memantau dan diam,” ungkapnya.
Di sisi lain terkait dengan koalisi, Yusfitriadi memprediksi bahwa Golkar akan membangun koalisi besar.
Seperti diketahui, Golkar sudah melakukan MoU dengan PAN dan Demokrat peluang PDIP bergabung dengan Golkar terbuka lebar setelah melihat pertemuan Jaro Ade dengan Ono Surono.
“Kemungkinan Golkar akan melakukan koalisi besar setelah PAN dan Demokrat merapat. Saya melihat akan ada partai lainnya seperti PDIP, PPP dan PKB. Untuk PKS, komunikasi baik secara kepartaian maupun personal sudah mulai terbangun, tinggal partai Nasdem yang belum terlihat pergerakannya,” jelas Yus.
Jika pergerakan politik Gerindra seperti ini, tambahnya, partai besutan Prabowo itu akan ditinggalkan parpol lain. Meski secara aturan Partai Gerindra bisa mendaftarkan tanpa berkoalisi, karena memiliki 13 kursi di DPRD Kabupaten Bogor, tetapi kekuatan politik untuk memenangkan pulbup persentasinya sangat kecil.
“Kelemahan Gerindra hari ini yang pertama belum menentukan figur siapa yang bakal maju dalam Pilkada Kabupaten Bogor 2024. Kemudian safari politik baru mulai dilakukan dengan PDIP, sedangkan waktu pendaftaran ke KPUD hanya tinggal kurang dari 2 bulan, Gerindra harus kerja ekstra,” ujar Yusfitriadi.
Menurut pengamatan Yusfitriadi, Gerindra hari ini hanya menang di permukaan.
“Balihonya memang tersebar luas di mana – mana, namun membingungkan masyarakat, siapa calon bupati Bogor dari partai Gerindra, apakah Iwan atau Rudy Susmanto,” katanya.
Hal ini terbalik dengan partai berlambang Beringin, Golkar yang sudah bulat dan hanya ada satu – satunya calon bupati Bogor yang diusung partai Golkar yakni Jaro Ade.
“Lihat saja baliho yang tersebar yang diusung partai Golkar untuk maju dalam kontestasi Pilkada Kabupaten Bogor 2024 hanya ada wajah Jaro Ade tidak ada yang lainnya,” imbuhnya.***