Bogordaily.net – PT Bank Syariah Indonesia (BSI) tbk telah memperkuat kerja sama dengan Institut Agama Islam Tazkia. Hal itu ditandai dengan penandatanganan MoU, pada Selasa 2 Juli 2024.
Adapun penandatangan ini dilakukan untuk meningkatkan kembali berbagai program khususnya dalam bidang peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dan juga ekonomi syariah.
Rektor Institut Agama Islam Tazkia Dr. Ardhariksa Zukhruf Kurniullah, M.Med.Kom mengatakan bahwa, pihaknya mengapresiasi dengan kehadiran jajaran BSI untuk mendukung berbagai program yang ada di Institut Agama Islam Tazkia.
Menurutnya, dalam waktu dekat ini bagaimana kolaborasi nyata antara perguruan tinggi dengan industri keuangan khususnya BSI terkait dengan pembentukan atau pelatihan SDM dan ekonomi syariah ini sangat dibutuhkan.
“Kita ingin membuat yang sebetulnya dibutuhkan oleh industri terkait dengan pengelolaan SDM masa depan khususnya di ekonomi syariah. Serta ingin berencana membuat leading materil yang akan diakses oleh kedua belah pihak,” kata Dr. Ardhariksa Zukhruf Kurniullah kepada Bogordaily.net, Selasa 2 Juli 2024.
“Yang pasti Tazkia ingin pada tracknya yaitu sebagai pioner ekonomi syariah, dan finansial syariah, namun kedepan kita bukan hanya mengembangkan sektor hulu saja tetapi hilir dan semua ekosistem ingin kita lakukan,” jelas Rektor.
“Poinya pasti Tazkia konsen di kajian ekonomi syariah khususnya di masa depan dan kita berencana ingin melahirkan pemimpin di industri tersebut khususnya di masa depan,” tambahnya.
Rektor menambahkan, pihaknya juga akan bekerja sama dan kolaborasi tentang mbkm dan magang kemudian pengabdian masyarakat, research, dan kegiatan lainnya.
Tentunya yang bersifat membantu kedua belah pihak untuk mencapai visi misi organisasi masing-masing. Kemudian, untuk mahasiswa sendiri optimalisasi terkait dengan kebutuhan sarana belajar mengajar mahasiswa di kampus.
Ia berharap, melalui penandatanganan Mou ini akan semakin memberikan kemajuan dari berbagai sektor, baik itu dari BSI maupun Institut Agama Islam Tazkia.
“Saya harap kerjasama ini tidak hanya sebatas MoU tanda tangan dikertas saja, tetapi harus dikonkritkan harapannya ini akan terbentuk ekosistem akademisi bisnis diwakili oleh BSI, komunitas mungkin dari binaan BSI atau Tazkia dan goverment Pemerintah harus hadir dan media juga hadir memberikan pemberitaan,” ujar Dr. Ardhariksa Zukhruf Kurniullah.
Sementara itu, RCEO BSI RO V Jakarta 2, Adjat Djatnika Basarah mengungkapkan bahwa, melalui penandatanganan MoU ini akan semakin terjalin baik hubungan antara BSI dengan Institut Agama Islam Tazkia.
Serta nantinya, BSI akan menginisiasi berbagai program baru yang tentunya dapat memberikan keuntungan antar kedua belah pihak.
“Kalo dari BSI ini menambah atau memperkuat hubungan silaturahmi kami dengan Tazkia yang selama ini sudah berjalan. Sehingga tentunya kedepan kita akan mencoba membuat inisiasi baru untuk sama sama menguntungkan baik sisi BSI maupun Tazkia,” ungkap Adjat Djatnika Basarah.
Ia menambahkan, Institut Agama Islam Tazkia merupakan lembaga pendidikan yang sangat konsen untuk mencetak pemimpin baru bangsa.
BSI
Kemudian, BSI sendiri sebagai bank syariah terbesar dengan hampir 20 ribu pegawai, tentunya akan sangat membutuhkan sumber daya yang unggul untuk menjadi bagian dari BSI masa depan.
“Sehingga insya allah dengan kerjasama ini kita mulai membuat inisiasi baru dari riset telnologi, pengembangam riset, juga terkait dengan syiar dan ekonomi syariah ini harus dikerjakan secara bersama sama, harus ada kolaborasi. Tentunya kami kolaborasi ini akan memberikam nilai tambah yang luar biasa baik BSI maupun Tazkia,” imbuhnya.
Kemudian kata Adjat, dengan kehadiran kantor cabang yang dekat dengan Tazkia dan kedepan dengan adanya digitalisasi ini akan terus mencoba untuk dapat melihat apa saja kebutuhan Tazkia dan BSI yang dibutuhkan untuk mengembangkan digital transaksi.
“Kami hari ini telah mengembangkan pelayanan digital sesuai dengan kebutuhan nasabah insya allah kita terapkan di BSI, Intinya dengan standar yang kaminyakin bisa sama atau lebih baik dari bank-bank yang ada hari ini di tanah air,” tutur Adjat Jatnika Basarah.(Albin Pandita)