Saturday, 16 November 2024
HomeKota Bogor42 GM dan Pemilik Hotel Bogor Ajak Dedie A Rachim Bahas Bisnis...

42 GM dan Pemilik Hotel Bogor Ajak Dedie A Rachim Bahas Bisnis Perhotelan

Bogordaily.net – Sebanyak 42 General Manager (GM) dan pemilik hotel di Kota Bogor menggelar acara Ngopi Bareng bersama calon Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim. Acara ini digelar di Posko Pemenangan di Jalan Ciremai, Bogor Tengah, Kamis 22 Agustus 2024.

Diskusi ini diinisiasi oleh Yuno Abeta Lahay, pemilik Hotel Bianco Costel Bogor, yang juga menjadi narasumber dalam acara diskusi tersebut.

Dalam diskusi, para GM dan pemilik hotel menyampaikan keluhan terkait masalah bisnis perhotelan di Kota Bogor, termasuk kebijakan yang dinilai menjadi menghambat perkembangan bisnis.

Menurut Yuno, penurunan pendapatan hotel dan restoran di Kota Bogor, salah satunya, relokasi anggaran kementerian dan lembaga yang sebelumnya digunakan untuk rapat di hotel-hotel Bogor, kini dialihkan ke Ibu Kota Nusantara (IKN).

“Kami berharap dengan adanya acara ngopi bareng ini, bersama Kang Dedie Rachim, bisa ditemukan solusi dan strategi untuk mendukung keberlangsungan bisnis hotel dan kafe di Kota Bogor. Kami mendukung Kang Dedie Rachim karena beliau memiliki pengalaman yang luas di pemerintahan,” ujar Yuno.

Menanggapi keluhan tersebut, Dedie A Rachim menekankan pentingnya menciptakan berbagai event berskala regional, nasional, bahkan internasional di Bogor untuk meningkatkan kunjungan wisatawan.

“Kita harus mulai memikirkan bagaimana membuat event yang durasinya lebih panjang, seperti dua hingga tiga hari, agar bisa meningkatkan okupansi hotel dan sektor kuliner serta kerajinan lokal,” kata Dedie.

Ia juga menekankan perlunya kolaborasi antara pemerintah dan pelaku usaha untuk merumuskan langkah-langkah strategis menghadapi dampak relokasi kegiatan dari DKI Jakarta ke IKN.

Dedie optimistis, dengan penyelesaian Rencana Detail Tata Ruang (RDTR), masalah tata ruang yang selama ini menjadi hambatan akan segera teratasi, sehingga kunjungan wisatawan ke Bogor dapat kembali meningkat.

“Memang sempat terkendala dengan tata ruang tapi saya yakin permasalahan RT RW sudah selesai tinggal RDRT, Rencana Detail Tata Ruang kalo itu sudah selesai artinya permasalahan kunjungan akan lebih banyak kembali,” tambahnya. (Ibnu Galansa)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here