Saturday, 21 September 2024
HomeNasionalCEO Telegram Pavel Durov Bebas, Denda Rp 85,7 Miliar

CEO Telegram Pavel Durov Bebas, Denda Rp 85,7 Miliar

Bogordaily.net – CEO Telegram, Pavel Durov, menghadapi penyelidikan intensif setelah ditangkap oleh otoritas Perancis pada akhir pekan lalu.

Setelah penangkapan tersebut, Durov dilarang meninggalkan wilayah Perancis, dan kini tengah berada di bawah pengawasan ketat.

Dalam sidang yang digelar baru-baru ini, hakim memerintahkan Durov untuk membayar jaminan sebesar 5 juta euro (sekitar Rp 85,7 miliar) guna mendapatkan status bebas bersyarat.

Hal ini dilakukan karena adanya tuduhan serius terkait berbagai aktivitas ilegal yang diduga berlangsung di platform Telegram, termasuk transaksi terlarang, penyebaran gambar pelecehan seksual anak, perdagangan narkoba, dan penipuan.

Jaksa Laure Beccuau menjelaskan bahwa hakim telah menemukan cukup alasan untuk membuka penyelidikan formal terhadap Durov.

Meskipun Telegram sering digunakan untuk berbagai aktivitas kriminal, platform ini dikritik karena tidak pernah merespons permintaan pengadilan atau berkooperasi dengan otoritas hukum.

Beccuau juga menambahkan bahwa berbagai layanan investigasi dan otoritas hukum memiliki pandangan yang sama tentang ketidakpatuhan Telegram terhadap hukum.

“Penyelidikan ini bertujuan untuk mengeksplorasi kemungkinan pertanggungjawaban pidana yang dapat dikenakan pada manajer layanan pesan ini,” jelasnya.

Namun, perlu dicatat bahwa menurut laporan dari Reuters, penyelidikan formal di Perancis tidak selalu berarti seseorang bersalah atau akan diadili.

Hal ini hanya menunjukkan bahwa hakim telah menemukan bukti yang cukup untuk melanjutkan penyelidikan lebih lanjut.

Durov sendiri ditangkap di bandara Bourger, yang terletak di luar Paris, pada Sabtu malam waktu setempat (24 Agustus 2024).

Penangkapan ini telah memicu perdebatan sengit terkait kebebasan berbicara dan penerapan hukum, mengingat Telegram sering kali menjadi simbol perlawanan terhadap sensor pemerintah di berbagai negara.

Kasus ini kini menjadi sorotan internasional, dan berbagai pihak menantikan perkembangan lebih lanjut terkait nasib Durov dan masa depan Telegram di tengah situasi hukum yang semakin kompleks.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here