Saturday, 30 November 2024
HomeKabupaten BogorDinilai Tebang Pilih, Ratusan Warga dan PKL di Kawasan Puncak Bogor Tolak...

Dinilai Tebang Pilih, Ratusan Warga dan PKL di Kawasan Puncak Bogor Tolak Pembongkaran

Bogordaily.net – Ratusan warga dan pedagang sempat melakukan penolakan pembongkaran lapak usahanya yang dilakukan oleh para ribuan personel gabungan di Jalur wisata Puncak, Kabupaten Bogor, pada Senin 26 Agustus 2024.

Pasalnya, mereka menilai bahwa pembongkaran di kawasan Puncak Bogor itu tebang pilih.

Sebab, bangunan restoran besar Asep Stroberi yang berada di kawasan ex Rindu Alam urung dibongkar.

Berdasarkan pantauan bogordaily.net di lokasi, warga sempat menghadang personel dan alat berat yang melintas tepat di depan bangunan restoran Asep Stroberi.

Mereka meminta, kepada aparat untuk juga membongkar bangunan restoran besar yang belum lama ini berdiri.

Aksi saling dorong dan adu mulut pun sempat terjadi antara warga dan pedagang dengan personel di lapangan.

“Bongkar itu woy bongkar,” ujar Warga sekitar yang berada disekitar sembari menutup akses jalan.

“Tebang pilih, huuh tebang pilih,” jelasnya.

Sementara itu, Pj Bupati Bogor Asmawa Tosepu mengungkapkan bahwa, hari ini dilaksanakan penataan kawasan Puncak tahap kedua. Seperti diketahui bersama bahwa tahap pertama sudah dilaksanakan dengan fokus pada 330 bangunan liar.

“Hari ini maka akan dilakukan penataan sebanyak kurang lebih 196 bangunan liar yang berdiri di Puncak,” kata Asmawa Tosepu kepada wartawan, Senin 26 Agustus 2024.

Menurutnya, pada pembongkaran tahap kedua ini dilakukan terhadap 196 bangunan yang sebelumnya telah melakukan pembongkaran secara mandiri.

“Pada tahap kedua ini sudah dilakukan prosedur. Prinsipnya adalah penataan, penggeseran, dan relokasi. Karena pemkab Bogor melalui pemerintah pusat sudah membangun rest area bagi para pedagang di sekitar puncak,” jelasnya.

“Dari 196 bangunan yang menjadi target, setelah dilakukan sosialisasi, sampai pada semalam 90 bangunan sudah dibongkar secara mandiri,” tambah Asmawa.

Lebih lanjut ia mengatakan, masih ada beberapa Pedagang Kaki Lima (PKL) yang belum sempat membongkar mandiri dikarenakan ada hambatan dari peralatan.

“Maka kami memberikan bantuan. Hari ini didukung full team pemerintah pusat dan Forkopimda Kabupaten Bogor,” ujarnya.

Sementara itu nantinya, dari sebanyak 196 Pedagang Kaki Lima (PKL) yang lapaknya dibongkar, akan segera di relokasi ke rest area Gunung Mas.

“Semua pedagang yang menempati bangunan liar sudah disiapkan kios di rest area gunung mas puncak. Hari ini kurang lebih 1.200 gabungan,” ungkap Asmawa.***

Albin Pandita

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here