Bogordaily.net – Biskita TransPakuan terus berkomitmen untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan penumpangnya dengan menerapkan teknologi Internet of Things (IoT) terkini. Yakni, perangkat IoT seperti DSM atau Driver Safety Monitoring pada armada bus mereka.
DSM pada Biskita ini dirancang untuk merekam perilaku pengemudi selama perjalanan. Tim Command Center Biskita TransPakuan memanfaatkan perangkat ini untuk memantau pengemudi secara langsung.
Dengan tujuan mencegah terjadinya pelanggaran atau perilaku yang dapat membahayakan penumpang.
Beberapa hal yang dapat terdeteksi melalui DSM meliputi pengemudi yang mengantuk, bermain gadget selama mengemudi, merokok di dalam bus, atau perilaku ugal-ugalan.
Dengan pemantauan langsung ini, Biskita TransPakuan dapat merespons secara cepat untuk mencegah potensi risiko dan memastikan kenyamanan perjalanan yang optimal.
Penggunaan teknologi ini bukan hanya untuk meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga untuk memberikan keamanan ekstra kepada penumpang.
Dengan adanya DSM, Biskita TransPakuan berusaha menciptakan lingkungan perjalanan yang aman, nyaman, dan terpercaya bagi semua pelanggan mereka.
Inovasi ini mencerminkan komitmen Biskita TransPakuan dalam menyediakan layanan transportasi yang terdepan, dengan menggabungkan teknologi canggih dan perhatian terhadap keselamatan penumpang.
Melalui langkah-langkah ini, Biskita TransPakuan berharap dapat terus menjadi pilihan utama masyarakat Bogor untuk perjalanan yang aman dan nyaman.
Sebelumnya,.Pemkot Bogor akan menyiapkan biaya operasional Biskita sebesar Rp 56 miliar.
Biaya operasional moda transportasi modern BisKita Transpakuan itu dibahas Pemkot Bogor dan DPRD Kota Bogor, belum lama ini.
Tak hanya itu, BisKita Transpakuan Kota Bogor mendapat 36 halte hibah dari Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan.
Kepala Dishub Kota Bogor Marse Hendra Saputra mengatakan, halte BisKita yang dihibahkan ini bukan bagian dari perencanaan take over Biskita Transpakuan yang rencananya akan dilakukan tahun 2025 mendatang.
“36 halte itu terdiri dari 24 halte permanen dan 12 shelter portabel. Tersebar di empat koridor yang ada,” kata Kepala Dishub Kota Bogor Marse Hendra.
Sehingga, kata Marse, saat ini total ada 56 halte yang dikelola Pemkot Bogor. Karena sebelumnya sudah ada 20 halte yang dimiliki Pemkot Bogor. (Muhammad Irfan Ramadan)