Bogordaily.net – Demi meningkatkan kesadaran akan pentingnya literasi dan bahaya kecanduan gadget, Kelompok Kerja Mahasiswa atau KKM IUQI Bogor 2024 Kelompok 21 mengadakan kegiatan edukasi di SDN Cicadas 02, Desa Cicadas, Kecamatan Ciampea.
Kegiatan edukasi yang digelar KKM IUQI Bogor ini melibatkan siswa-siswi dari kelas 4 dan 5, dengan tujuan membekali mereka dengan pengetahuan dan kesadaran akan pentingnya membaca serta risiko yang terkait dengan penggunaan gadget secara berlebihan.
Kegiatan edukasi ini diisi dengan berbagai aktivitas menarik yang melibatkan partisipasi aktif para siswa.
Salah satu kegiatan utama adalah mendongeng dan membaca bersama, yang dirancang untuk memperkenalkan dunia cerita dan literasi dengan cara yang menyenangkan.
Para siswa sangat antusias mendengarkan dongeng yang dibawakan oleh relawan KKM, yang diikuti dengan sesi membaca buku secara bersama-sama, mendorong mereka untuk lebih mencintai buku.
Selain itu, kegiatan ini juga melibatkan aktivitas kreatif berupa penempelan poster literasi.
Para siswa diajak untuk membuat dan menempelkan poster-poster yang berisi pesan-pesan tentang pentingnya membaca dan mengurangi penggunaan gadget.
Poster-poster ini kemudian dipajang di berbagai sudut sekolah, sebagai pengingat harian bagi seluruh warga sekolah akan pentingnya literasi.
Kepala SDN Cicadas 02, Yeyen Suyeni, menyambut baik kegiatan ini dan menekankan pentingnya pendidikan literasi sejak dini.
“Kegiatan seperti ini sangat penting untuk membentuk kebiasaan positif pada anak-anak. Kami berharap melalui program ini, siswa-siswi kami akan lebih tertarik pada dunia literasi dan lebih bijak dalam menggunakan gadget,” ujar Yeyen.
Hadir juga dalam kegiatan tersebut Astri Apriyani, Duta Baca Kabupaten Bogor, yang memberikan motivasi kepada para siswa tentang manfaat membaca dan risiko kecanduan gadget.
Astri mengajak para siswa untuk menjadikan buku sebagai teman setia, “Membaca bisa membuka wawasan dan membawa kita ke dunia yang penuh pengetahuan. Gadget boleh digunakan, tapi harus bijak. Kita perlu membatasi waktu menggunakannya agar tidak mengganggu aktivitas belajar dan kesehatan kita,” kata Astri.
Kegiatan ini ditutup dengan komitmen bersama dari para siswa untuk mengurangi penggunaan gadget dan meningkatkan waktu membaca setiap hari.
Kegiatan edukasi ini diharapkan menjadi langkah awal yang baik untuk membentuk generasi muda yang literat dan sehat secara digital. ***