Bogordaily.net – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKM) Kelompok 23 dari Institut Ummul Quro Al Islami (IUQI) Bogor kembali menggencarkan program inovatif mereka, yaitu AMPLAS (Anyaman Limbah Plastik), di Desa Pangaur.
Program ini merupakan inisiatif berkelanjutan yang bertujuan mengatasi masalah limbah plastik sekaligus meningkatkan keterampilan warga dalam menciptakan produk bernilai ekonomis dari limbah tersebut.
Latar Belakang Program AMPLAS
Limbah plastik merupakan salah satu permasalahan lingkungan yang kian mengkhawatirkan, terutama di daerah pedesaan seperti Pangaur.
Melalui program AMPLAS, para mahasiswa berupaya memberikan solusi dengan cara yang kreatif dan produktif.
Program ini dimulai dengan pelatihan dasar mengenai cara mengolah plastik menjadi produk anyaman sederhana, dan kini memasuki tahap lanjutan dengan fokus pada teknik anyaman yang lebih kompleks dan desain yang lebih beragam.
Workshop Lanjutan dan Pengembangan Keterampilan
Pada workshop lanjutan yang diselenggarakan baru-baru ini, mahasiswa KKM mengajarkan teknik-teknik anyaman baru yang lebih rumit, serta bagaimana mengembangkan desain kreatif untuk meningkatkan daya tarik produk.
Peserta workshop, yang sebagian besar adalah ibu rumah tangga dan pemuda desa, tampak antusias mengikuti setiap tahapan pelatihan.
Mereka tidak hanya belajar cara membuat anyaman dari limbah plastik, tetapi juga dibimbing untuk menghasilkan produk yang memiliki nilai jual tinggi, seperti tas, dompet, dan berbagai hiasan rumah.
Dukungan dari Pemerintah Desa
Kepala Desa Pangaur, Jajat Supriyatna, menyambut baik inisiatif mahasiswa ini. Ia menekankan bahwa program AMPLAS memiliki potensi besar tidak hanya dalam mengurangi volume limbah plastik di desanya, tetapi juga sebagai sumber penghasilan baru bagi warga.
“Produk kerajinan yang dihasilkan dari limbah plastik ini bisa menjadi komoditas yang menjanjikan, baik untuk pasar lokal maupun luar daerah,” ujarnya.
Fasilitasi Alat dan Bahan
Selain memberikan pelatihan, mahasiswa KKM juga menyediakan alat dan bahan yang diperlukan untuk memulai produksi kerajinan.
Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa para peserta dapat langsung mempraktekkan ilmu yang telah mereka pelajari tanpa terkendala oleh kurangnya peralatan.
Bantuan ini diharapkan dapat mendorong lebih banyak warga untuk terlibat dalam program dan menjadikannya sebagai kegiatan yang berkelanjutan.
Untuk memastikan bahwa program AMPLAS dapat berjalan dengan baik dan berkelanjutan, mahasiswa KKM akan terus melakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala.
Mereka akan mengawasi perkembangan para peserta dalam memproduksi kerajinan, serta membantu dalam hal pemasaran produk.
Evaluasi ini penting untuk memastikan bahwa tujuan awal dari program ini, yakni pengurangan limbah plastik dan pemberdayaan ekonomi warga, dapat tercapai dengan maksimal.
Program AMPLAS merupakan bagian dari komitmen KKM Institut Ummul Quro Al Islami (IUQI) Bogor dalam mendukung pengelolaan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat, terutama di daerah yang kurang terlayani seperti Desa Pangaur.***