Bogordaily.net – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor Syarifah Sofiah menyebut koridor moda transportasi modern BisKita Transpakuan Kota Bogor tidak akan ditambah untuk 2024.
Hal ini terjadi karena Kementerian Perhubungan RI melalui BPTJ meminta agar pelaksanaan pengalihan program Buy The Service (BTS) tidak lagi dikelola Pemerintah Pusat melalui Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
“Untuk sementara ini karena tidak mungkin kita nambah koridor baru,” kata Sekda Kota Bogor Syarifah Sofiah.
Saat ini, armada Biskita yang disubsidi pusat berjumlah 49 bus yang berasal dari konversi 3:1 angkot atau tiga angkot menjadi satu bus.
“Memang itu (penambahan armada) terkendala ya karena tidak ada penambahan koridor, kecuali kalau kita ada penambahan koridor,” ujarnya.
Diketahui, Pemkot Bogor sempat mengusulkan penambahan dua koridor baru Biskita Transpakuan yakni koridor 3 dan 4.
Trayek yang dilayani pada koridor 3 adalah Terminal Bubulak-Sukasari/Lawanggintung. Sedangkan koridor 4 melayani Ciawi-Pomad/Ciparigi.
Saat ini, koridor Biskita diketahui hanya berjumlah empat koridor saja. Kata Sekda, empat koridor ini akan terus dilanjutkan.
Selain gagal untuk menambah koridor akibat tidak ada subsidi, penambahan armada pun ikut terkena imbasnya.
Meski begitu, Sekda mengklaim bahwa program BTS Biskita Transpakuan di Kota Bogor sendiri angkanya sudah tinggi.
“Kota Bogor itu termasuk yang paling tinggi loading faktornya. Jadi kemarin Bandung saja dia 70 persen. Di Kota Bogor itu beberapa koridor sudah 88 persen,” ujarnya. (Muhammad Irfan Ramadan)