Bogordaily.net – RS Medistra larang hijab menghebohkan jagat maya. Isinya tentang larangan berhijab bagi pegawai di RS tersebut.
Kabar itupun menggegerkan dunia kesehatan, kabar itu dipicu oleh terbukanya suara dari dr Diani Kartika mengenai peraturan di RS Medistra pada Kamis, 29 Agustus 2024.
RS Medistra memiliki peraturan bahwasannya mengharuskan untuk lepas hijab.
Viral Surat Terbuka RS Medistra Larang Hijab
Hal tersebut tampak pada surat pernyataan dari dr. Diani Kartini dari akun X milik @FurqanIbr64677.
“Beberapa waktu lalu, asisten saya dan juga kemarin kerabat saya mendaftar sebagai Dokter Umum di RS Medistra,” ujarnya.
“Kebetulan keduanya menggunakan Hijab. Ada pertanyaan terakhir di sesi wawancara,” tambahnya.
“Menanyakan terkait performance dan RS Medistra merupakan RS International, sehingga timbul pertanyaan apakah bersedia membuka Hijab jika diterima?,” tulis dr. Diani Kartini.
Tak hanya itu, dokter Spesialis Bedah Konsultan Onkologi juga membandingkan RS Medistra dengan RS lain di Jakarta Selatan.
“Salah satu RS di Jakarta Selatan, jauh lebih ramai dari RS Medistra memperbolehkan semua pegawai (baik Perawat, Dokter Umum, Spesialis dan SubSpesialis menggunakan hijab),” ujarnya
Diani Kartika sangat menyayangkan pertanyaan bersedia lepas hijab ketika wawancara yang menurutnya itu adalah rasis.
Surat pernyataan diakhiri dengan, dr. Diani Kartika yang mempertanyakan standar ganda cara berpakaian.
“Apakah ada standar ganda cara berpakaian untuk Perawat, Dokter Umum, Dokter Spesialis dan SubSpesialis di RS Medistra?,” tanya dia.
Reaksi Netizen
Soktak pernyataan yang berani dari dr. Diani Kartini itu ramai mencuri perhatian pengguna X.
Dikutip dari akun X milik Susy Saputra di @ya2k memberi kritik yang cukup menohok seperti berikut:
“RS INTERNATIONAL sebaiknya tidak usah buka operasional di Indonesia jika tidak dapat menghormati hukum di Indonesia,” tulisnya.
Salah satu warga X alumni pelamar di RS Medistra yaitu @dhykibybumelf juga ikut buka suara dalam komentarnya.
“Tapi memang aku dulu juga ngelamar disitu persis gini. Wow bahkan udah 7 tahun lalu masih gini toh,” tulisnya.
“Ditanya bersedia tidak pakai hijab waktu jam kerja di akhir wawancara. Alhasil pas dihubungi lagi aku tidak bersedia datang,” lanjutnya.
“Pas banget abis solat dihubungin. Pintu rezeki dari mana saja kok,” ujarnya.
Suara ketidakadilan juga ditorehkan oleh pengguna X @aldheova yang menyatakan sebagai berikut:
“Padahal hijab itu merupakan kebebasan dan identitas muslimah. Kenapa harus dilarang?,” cuitnya.
Klarifikasi RS Medistra soal Larang Hijab
Sementara itu, Pihak RS kemudian buka suara. Direktur Utama RS Medistra dr Agung Budisatria, MM, FISQua menyebut sudah memberikan sanksi tegas kepada karyawan yang diduga melakukan aksi SARA dalam proses rekrutmen atau interview.
“RS Medistra sangat menghormati dan menghargai atas semua perbedaan keyakinan, serta menjamin hak seluruh karyawan untuk beribadah sesuai keyakinan masing-masing, salah satunya adalah dengan menyediakan sarana beribadah (masjid dan mushola) serta menyelenggarakan kegiatan kerohanian,” ungkapnya seperti diberitakan detikcom.***