Bogordaily.net – Calon Bupati Bogor Rudy Susmanto hadir dalam podcast “Bincang Bogordaily” yang berlangsung di kantor Bogordaily.net, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, pada Rabu 11 September 2024.
Dalam Bincang Bogordaily kali ini, Rudy Susmanto yang mengenakan batik khasnya ditemani dan berbincang dengan dipandu langsung oleh host Salma Calla.
Dalam pemaparannya, Rudy Susmanto menyebut program Satu Miliar Satu Desa atau Samisade.akan dilanjutkan pada periode pemerintahan selanjutnya dengan ditambah menjadi Rp1,5 Miliar. Tentunya dengan melihat APBD Kabupaten Bogor yang terus bertambah tiap tahunNya.
“Ada beberapa tantangan tantangan dari tahun 2019 hingga 2024 APBD Rp7 triliun pendapatan tidak turun dan pendapatan hasil kinerja bersama sama, dan PAD tiap tahun terus naik, maka pada saya berakhir masa jabatan di tahun 2024 APBD kami tetapkan Rp11,9 triliun maka pendapatannya bertambah,” kata Rudy Susmanto.
Menurut Rudy, hal tersebut bukan hanya kerja DPRD tetapi kerja eksekutif legislatif dan stakeholder terkait, namun kelompok masyarakat semua sayang dan cinta terhadap Kabupaten Bogor, saling bahu membahu membangun Kabupaten Bogor.
“Dengan tantangan tadi selama 5 tahun, kalo kita tidak melakukanya bersama, bahkan ada beberapa kota yang melakukan peminjaman dana daerah, Kabupaten Bogor beruntung tidak melakukan hal tersebut karena APBD yang mencukupi,” jelasnya.
Rudy menjelaskan, pihaknya sudah berdiskusi dengan tim pakar kami, dan berkoordinasi dengan akademisi yang ada di Kabupaten Bogor bahwa, serta melihat kedepan program samisade akan tetap dilaksanakan.
Kemudian ia menilai, ada beberapa masyarakat yang masih salah persepsi karena samisade adalah singkatan “Satu Miliar Satu Desa,” maka pihaknya melihat hal ini untuk mempercepat pembangunan di Kabupaten Bogor.
“Kita punya 40 Kecamatan 416 desa 19 Kelurahan, maka jika kita ingin membangun Kabupaten Bogor lebih cepat pembangunan dari bawah ke atas, pada saat dari bawah keatas maka berangkatnya dari desa,” ujar Rudy.
Lebih lanjut, Rudy melihat beberapa program program yang sudah diputuskan dicanangkan oleh kepala daerah sebelumnya telah berjalan dengan baik, dan pihaknya ingin menyempurnakan dan melanjutkan terkait program tersebut.
“Maka pembangunan infrastruktur satu miliar satu desa tetap dilaksanakan tetapi angkanya kemungkinan besar akan kami ubah, yaitu harus ditambah, pada saat ingin menyempurnakan infratruktur nya tetap Rp1 miliar, Rp500 jutanya akan digunakan untuk kegiatan sosial ekonomi kemasyarakatan. Walaupun Rp1 miliar sudah berjalan hari ini seperti ada ketahanan pangan dan untuk beberapa ekonomi lainya, tetapi kami ingin lebih optimal, lebih maksimal, salah satunya program yang dilaksanakan adalah satu sarjana satu desa,” imbuhnya.
Ia memaparkan memilih Rp1,5 miliar karena selama Rudy menjabat sebagai badan anggaran selama 5 tahun di DPRD, pihaknya melihat komposisi angka hari ini menyampaikan ke masyarakat harus mengetahui kemampuan daerah mencukupi atau tidak. Dan Kabupaten Bogor dinilai mencukupi hal tersebut.
“Karena APBD hari ini hampir 12 triliun, 50 persen APBD kita digunakan untuk biaya wajib Pemerintah, seperti gaji ASN operasional, dan lain sebagainya, sisanya menyusun APBD membangun infrastruktur, 20 persennya untuk pendidikan, 10 persen kesehatan, maka tersisa anggaran untuk percepatan daerah kurang lebih 2 sampai 3 triliun,” tuturnya.
“Pada kita memastikan samisade jadi 2 miliar 3 miliar, kemampuan daerah kita sanggup atau tidak maka pada saat kami menambahkan 500 juta rupiah beban APBD kita kurang lebih 200 sekian puluh miliar rupiah dan itu masih aman, dalam postur APBD yang ditetapkan setiap tahun,” tambah Rudy.
Rudy memaparkan, untuk angka 500 juta komponennya apa saja ? bukan saja satu sarjana satu desa, tentunya untuk dana kecamatan, pada saat hari ini pihaknya juga melihat intensif untuk guru ngaji, contoh satu desa ada 60 guru ngaji dan insentif guru ngaji baru setengahnya.
lalu setengahnya dari bantuan infratruktur desa tersebut, mungkin ada sedikit mis dalam orang menangkap, nama infrastrukturnya, dari bantuan infratruktur desa jadi bantuan keuangan desa. Sehingga kepala desa akan lebih fleksibel dalam menggunakan dana untuk prioritas masing masing.
Rudy menilai, Pemerintah daerah harus bisa memprioritaskan pembangunan agar tetap berjalan, bukan hanya dari sisi fisik maka ingin membangun non fisik yaitu sumber daya manusia.
“Karena buat kami investasi terbaik hari ini, bukan hanya membuat deposito, bukan kita punya tanah, bukan kita punya rumah, tetapi investasi terbaik hari ini yaitu sumber daya manusia,” ungkap Rudy Susmanto. (Albin Pandita)