Bogordaily.net — Petani yang terwadahi dalam Koperasi Produsen Anugerah Bumi Hijau (Koprabuh) Kabupaten Bogor menciptakan demplot kacang kedelai organik seluas 1 hektar. Demplot kacang kedelai ini berlokasi di Jalan Lebak Wangi, Kampung Cikalang RT 4/6, Desa Caringin, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor.
Aksi tanam perdana dimulai pada Minggu, 29 September 2024. Sedangkan jenis komoditas yang ditanam di antaranya kacang kedelai putih, kacang kedelai hitam, padi trisaksi, dan kacang koro.
Selain memulai penanaman bibit kacang kedelai, Ketua Koprabuh Kabupaten Bogor, Saprudin, juga membagikan bibit kacang kedelai dan kacang koro kepada puluhan anggotanya.
“Sistem pengelolaan demplot ini lebih kepada kekeluargaan dan kebersamaan sesuai semangat koperasi, serta mengadopsi teknik gotong royong sebagaimana ditetapkan nenek moyang,” ujar Saprudin.
Dijelaskannya, Koprabuh lebih memilih komoditas kacang kedelai karena merupakan kebutuhan pokok masyarakat serta stoknya yang masih masih sulit sehingga masih banyak impor.
“Padahal kualitas kacang kedelai lokal lebih baik. Kalau produk impor kebanyakan hasil rekayasa genetik yang kuatir berdampak buruk terhadap kesehatan. Di luar negeri biasanya digunakan untuk pakan ternak,” ungkap Saprudin.
Ia menjelaskan, budidaya kacang kedelai sangat berpotensi secara ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan petani.
“Saat ini harga kacang kedelai organik kurang lebih Rp25.000. Pemasarannya juga relatif mudah, anggota bisa jual ke pasar bebas atau ke Koprabuh,” imbuh Saprudin.
Anggota Koprabuh Kabupaten Bogor, Sihol Rollo Tambunan, menambahkan, sejak awal ditanam kacang kedelai baru bisa dipanen tiga bulan kemudian. Untuk penanaman di lahan seluas 1 hektar kurang lebih secara kuantitas panen diperkirakan mencapai 4 ton.
“Perawatannya juga tidak sulit. Kami lebih menggunakan pupuk KOHE atau pupuk kandang yang difermentasi,” sebutnya.
(Acep Mulyana)