Friday, 22 November 2024
HomeKota BogorPj Walikota Bogor: Ada Oknum Tekan Pedagang Pasar Tumpah Supaya Menolak Relokasi

Pj Walikota Bogor: Ada Oknum Tekan Pedagang Pasar Tumpah Supaya Menolak Relokasi

Bogordaily.net – Penjabat (Pj) Wali Kota Bogor, Hery Antasari mengatakan bahwa ada oknum yang selama ini menekan para pedagang di pasar tumpah agar menolak relokasi yang sudah disiapkan Pemkot Bogor.

Para pedagang itu akan direlokasi ke lokasi yang lebih baik dari Jalan Merdeka ke Pasar Mawar.

Hery mengungkapkan selama ini rencana itu terhambat, karena ada oknum masyarakat yang menekan para pedagang di pasar tumpah, Jalan Merdeka, untuk tetap berjualan di lokasi tersebut. Padahal pemerintah telah menyiapkan tempat relokasi ke Pasar Mawar.

Menurutnya, oknum tersebut diduga mengambil keuntungan dari keberadaan pasar tumpah.

“Ada penekanan dari oknum di masyarakat yang selama ini mendapatkan keuntungan dari para pedagang pasar tumpah. Oknum mempengaruhi (pedagang tidak pindah ke tempat relokasi),” katanya kepada wartawan.

Relokasi ke Pasar Mawar, kata dia, sebenarnya telah direncanakan sejak lama dan beberapa pedagang sempat pindah ke lokasi baru.

Namun, karena adanya hambatan non-teknis di lapangan, sebagian besar pedagang kembali ke Jalan Merdeka.

“Sudah disiapkan sejak lama relokasi ke Pasar Mawar. Beberapa sudah sempat pindah tapi kembali lagi karena ada beberapa hal non-teknis di lapangan. Akan kita tertibkan dan relokasi,” ungkapnya.

Hery menjelaskan, rencana relokasi ini juga sudah dibicarakan oleh jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Bogor, khususnya terkait aspek keamanan.

Untuk jangka pendek, pedagang akan diimbau untuk pindah ke tempat relokasi yang telah disediakan.

Jika pedagang tetap menolak, Pemkot melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bogor akan melakukan tindakan tegas dengan cara penertiban.

“Jangka pendek akan kita imbau untuk relokasi kemudian tertibkan melalui Satpol PP koordinasi dengan aparat keamanan,” ujarnya.

Seperti diketahui, pasar tumpah yang memadati sepanjang Jalan Merdeka kerap menimbulkan kemacetan parah dan kesan kumuh.

Di kawasan itu, beragam pedagang, mulai dari penjual sayur, ikan basah, hingga kelapa, menjajakan dagangan mereka di pinggir jalan.

Suasana terasa penuh sesak dan tidak sedikit pengunjung yang berbelanja memarkirkan kendaraan mereka sembarangan.

Jalan Merdeka yang seharusnya bisa dilalui dua jalur menjadi menyempit, sehingga arus kendaraan hanya dapat berjalan di satu jalur, dan kemacetan tak terhindarkan.

Selain itu, aroma tidak sedap semerbak. Pedagang ikan basah yang membuang air bekas cucian ikan ke selokan menambah kesan kumuh di lokasi tersebut.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here