Tuesday, 22 October 2024
HomeNasionalPULDAPII Susun Strategi Program Solutif, Multaqo ke-14 Dihadiri Dubes Arab dan Sudan

PULDAPII Susun Strategi Program Solutif, Multaqo ke-14 Dihadiri Dubes Arab dan Sudan

Bogordaily.net — Kurang lebih 300-an lebih dai, pengurus pondok pesantren, dan pengurus lembaga pendidikan Islam dari seluruh Indonesia berkumpul di Al Wafi Islamic Boarding School (IBS), Pengasinan, Sawangan, Depok, pada Rabu, 25 September 2024. Mereka hadir untuk menggelar Multaqo (Bahasa Arab: bertemu/berjumpa) yang ke-14.

Multaqo ke-14 bertajuk ‘meningkatkan partisipasi menguatkan kolaborasi’ ini dihelat Perkumpulan Lembaga Dakwah dan Pendidikan Islam Indonesia (Puldapii).

Multaqo kali ini dihadiri Direktur Atase Pendidikan dari Kedutaan Besar Arab Saudi dan Sudan, Lurah Pengasinan Asep Wisnu, Dr KH Agus Hasan Bashori (Ketua Pembina PULDAPII), KH Ahmad Dimyati (MUI Depok), Kapolsek, Koramil, serta undangan lainnya.

Multaqo ini merupakan pertemuan rutin enam bulanan antarlembaga pendidikan Islam dan lembaga dakwah untuk membahas dan merumuskan persoalan umat/agama.

Selama satu dekade berkiprah, PULDAPII memiliki peran penting dalam mencetak generasi Islam berkualitas dan unggul dalam berbagai aspek kehidupan.

Diakui Ketua Umum PULDAPII, Ustadz Aslam Muhsin Abidin, Lc, mengatakan, tantangan dunia pendidikan Islam semakin kompleks, di tengah pesatnya perkembangan teknologi informasi dan digitalisasi serta bonus demografi yang dimiliki Indonesia saat ini.

Menyongsong Indonesia Emas 2045, kekuatan SDM menjadi pondasi yang diharapkan tidak hanya unggul secara akademik dan skill, sekaligus juga berkarakter akhlaqul karimah.

Multaqo ke-14 ini merupakan salah satu bentuk ikhtiar strategis untuk memperkuat kolaborasi dan meningkatkan partisipasi seluruh anggota PULDAPII yang tersebar dari Aceh sampai Papua. Saat ini, PULDAPII memiliki 111 anggota yang terdiri dari pondok pesantren, sekolah, yayasan Islam, lembaga dakwah dan media Islam baik televisi maupun radio. Sedangkan jumlah santri yang tergabung di PULDAPII, dari tingkat PAUD sampai Perguruan Tinggi ada 90 ribu orang.

“Sebagai implementasi dari program Muktamar ke-2 tahun lalu, Multaqo ke-14 ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi aktif anggota dan memperkuat kolaborasi dalam merespons berbagai persoalan dan dinamika perkembangan yang terjadi begitu cepat,” ungkap Ketua Umum PULDAPII Ustadz Aslam Abidin, Lc.

Lurah Pengasinan yang hadir dan membuka acara Multaqo ke-14 ini menyebutkan bahwa Wali Kota Depok mengapresiasi peran dan kiprah PULDAPII yang telah mencapai satu dekade dalam mencetak generasi unggul berakhlakul karimah.

“Satu dekade telah dibuktikan PULDAPII lewat kontribusi yang besar dalam peningkatan mutu lembaga pendidikan yang berakreditasi standar nasional dan internasional sehingga lulusan yang dihasilkan memiliki keunggulan kompetitif siap bersaing di dalam dan luar negeri,” paparnya.

Sekjen PULDAPII Ustadz Basuni Iskandar menyebutkan sejumlah pembahasan Multaqo seputar pendidikan, dakwah, sosial, ekonomi dan hukum. Di antaranya, mulai dari pengembangan mutu pendidikan dalam menyongsong Indonesia Emas 2045, pemerataan akses pendidikan antardaerah, finansial –fundraising kelembagaan, sharing pengasuhan pesantren, problematika dunia dakwah hingga meningkatkan peluang kerja sama dengan mitra terkait.

Wakil Ketua MUI Pusat Ust. Dr. H. Anwar Abbas, M. M. M. Ag. berharap melalui Multaqo ke-14 persaudaraan sesama muslim dapat ditingkatkan, sehingga sinergitas bisa terbangun maksimal. “PULDAPII baru 10 tahun, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diperbaiki secara kelembagaan. Untuk itu, kami terus berikhtiar dan komit PULDAPII dapat memberikan kontribusi maksimal agar pilar bangsa ini semakin kuat dan tangguh untuk mencapai Indonesia Emas 2045,” tandasnya.

Terutama yang menjadi fokus utama, lanjut Ustadz Basuni, Iskandar adalah lulusan pesantren di bawah naungan PULDAPII yang bermanhaj Ahlussunnah wal Jama’ah harus memiliki kompetensi yang unggul. “Kami menyusun program-program kurikulum agar lulusan sekolah, madrasah atau pesantren yang menginduk pada Departemen Agama menunjukkan prestasi menjanjikan. Alhamdulillah lulusan lembaga pendidikan anggota PULDAPII semakin banyak yang diterima di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) unggulan, seperti Universitas Indonesia (UI) ITB, IPB, Universitas Diponegoro (UNDIP). Universitas Brawijaya (UNIBRAW) Universitas Padjajaran (UNPAD), dan sebagainya. Bahkan tidak sedikit juga yang mendapatkan beasiswa dari negera Timur Tengah antara lain di Madinah, Riyadh, Mesir, Turki dan Yordania,” sebutnya.

Melalui pembinaan yang simultan dilakukan di lembaga pendidikan, Ustadz Basuni menyebutkan ada 21 pesantren yang telah berhasil melewati akreditasi persamaan (Mu’adallah) dengan Universitas Islam Madinah (UIM) sehingga santri bisa langsung melanjutkan ke jenjang Sarjana (S1) melalui ijazah dan pengantar lembaga serta mendapatkan prioritas utama tanpa harus melalui berbagai tahapan ekstensi bahasa lagi.

Di antara pesantren tersebut yaitu Islam Al Irsyad Tengaran (Semarang), Al-Andalus (Bogor), Al-Wafi Islamic Boarding School (Depok), Future Gate Islamic Boarding School (Bekasi), Pesantren Al-Lu’lu’ wal Marjan (Magelang), Ibnu Abbas As Salafy (Sragen), Imam Syafi’I (Aceh), Al Binaa Islamic Boarding School Pebayuran (Bekasi), Ma’had Ihya As Sunnah (Tasikmalaya), Ma’had Al Ma’tuq (Sukabumi ), Ma’had Al Ukhuwwah (Sukoharjo), Ma’had Ibnu Taimiyah (Bogor), Al Furqon (Magelang), Al Furqon Paser, Rahmatika Al Atsari (Subang), Wisata Al Islam (Jonggol), Cahaya Islam (Papua), Minhaj Shahabah (Bogor) dan Hidayatu Sunnah (Majalengka).

Tiap tahun secara berkala, menurut Sekjen PULDAPII, tim dari Universitas Madinah mengunjungi sejumlah pesantren di berbagai daerah. Hal ini semakin membuka kesempatan bagi pesantren-pesantren mendapatkan akreditasi tersebut.

Penguatan kapasitas lembaga pendidikan, dilakukan di berbagai leveL, mulai dari siswa, guru, hingga pimpinan. Tenaga pengajar yang masih S1 difasilitasi mendapatkan akses melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi S2 dan S3. Para da’i di pesantren pun berkesempatan meningkatkan keilmuannya di dalam dan luar negeri. Daurah-daurah diadakan dengan mengundang narasumber yang kompeten di bidangnya baik dari dalam maupun luar negeri. PULDAPII juga aktif menggelar Jambore yang diikuti santri dari Aceh sampai Papua untuk memperkuat ukhuwah dan mendidik mental dalam menghadapi isu-isu seperti bullying, LGBT dan permasalahan sosial remaja lainnya.

Selain itu, PULDAPII juga melakukan pembinaan dan pendampingan kepada anggotanya agar semua lembaga yang berada di bawah naungannya bisa mendapatkan legalitas dari Kemenag dan Kemendikbud. “Ini menjadi bagian penting agenda kami ke depannya, agar semua lembaga pendidikan dibawah PULDAPII mendapat legalitas dan menjadi lembaga yang kredibel dan bermutu,” tandasnya.

Ketua Pembina PULDAPII, Dr KH Agus Hasan Bashori, menambahkan bahwa Multaqo menjadi ajang penyetaraan persepsi tentang kurikulum pendidikan semua lembaga pendidikan islam dan pesantren, konsultasi, serta pemecahan kendala yang dihadapi termasuk advokasi.

“Persoalan umat yang paling krusial dan menjadi keprihatinan saat ini adalah masalah pendidikan dan dakwah, saat kita sangat membutuhkan pendidikan Islam dan akhlak, di mana saat ini begitu mudahnya orang melakukan kejahatan, membunuh, dan sejenisnya. Makanya perlu ditingkatkan kualitas internalnya, karena yang tidak bisa membaca Alquran juga banyak, sekolah yang tidak punya guru agama juga banyak,” tukasnya.

PULDAPII, kata Agus Hasan Bashori, juga menyoroti fenomena bullying atau kekerasan di beberapa pondok pesantren. “Makanya melalui pembinaan kualitas pendidik dan pengurus pondok pesantren termasuk para ahli sebagai upaya untuk meminimalisir hal-hal tersebut,” tutupnya.
(Acep Mulyana)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here