Bogordaily.net – Pasangan Calon Wali Kota Bogor dan Wakil Wali Kota Bogor Sendi Fardiansyah-Melli Darsa (Sendi Melli) punya program andalan yang ditawarkan jika nanti terpilih dan memenangkan Pilkada Kota Bogor 2024.
Salah satunya, Sendi Melli menjanjikan program DOKI, yakni tim Dokter Ontrog Ka Imah.
Dengan program ini, warga bisa mendapatkan layanan kesehatan tanpa harus datang ke puskesmas atau rumah sakit.
Tim DOKI akan langsung datang ke rumah-rumah untuk melayani kesehatan warga.
Dalam program ini, Sendi Melli ingin meningkatkan kesehatan warga tidak hanya dengan aksi kuratif, tapi juga preventif.
“Saya pengen upaya meningkatkan kesehatan warga itu bukan cuma ditangani dengan aksi kuratif. Tapi juga preventif,” kata Bakal Calon Wali Kota Bogor Sendi Fardiansyah, Jumat 27 September 2024.
“Nah, program DOKI (Dokter Ontrog Ka Imah) ini saya hadirkan, agar warga gak perlu ke Puskesmas atau Rumah Sakit. Cukup nanti ada tim nakes (tenaga kesehatan, red) yang akan datang ke rumah-rumah warga,” imbuh dia.
Ia menjelaskan, tim Dokter Ontrog Ka Imah (DOKI) berisikan seorang dokter umum, perawat, bidan dan bila perlu dilengkapi dengan seorang psikolog.
Tim ini bertugas melakukan pemantauan kondisi kesehatan warga, pemeriksaan kesehatan awal, dan konseling kesehatan atau psikologis.
“Kita siapkan tim nakes di tiap-tiap Kelurahan. Tiap hari mereka keliling ke rumah warga. Satu tim terdiri dari 3-4 personel. Ada dokter, perawat, bidan, dan psikolog,” ujar dia.
Menurut Sendi, program ini akan sejalan dengan program yang dicanangkan Presiden terpilih, Prabowo Subianto.
Diketahui, Presiden terpilih Prabowo Subianto mewacanakan _medical check-up_ gratis mulai tahun depan.
Target awal adalah 55 juta penduduk dengan perkiraan biaya Rp3 triliun hingga Rp5 triliun.
“Ini selaras dengan program yang akan dicanangkan Presiden terpilih, Pak Prabowo. Insyaallah kalau diberikan kesempatan, kita siap _support_,” kata dia.
Dalam program ini, ada beberapa hal yang akan diterapkan.
Mulai dari pemeriksaan kesehatan fisik, ibu hamil, ibu dan bayi, prevalensi stunting, tubercolosis, kepesertaan BPJS dan kebersihan kondisi lingkungan alias bebas buang air besar.
Sebagai target awal, kata dia, ada 57 kelurahan se-Kota Bogor yang masuk dalam SK kumuh. Tim DOKI akan bekerja dengan mitra setempat, mulai dari RT dan RW, posyandu hingga PKK.***