Bogordaily.net – Media sosial kembali dihebohkan dengan sebuah video viral yang memperlihatkan tujuh remaja putri berjilbab sedang asik joget TikTok di atas panggung dalam sebuah acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Video yang diunggah oleh akun Instagram @soloterbaru pada Sabtu 2 September 2024 itu langsung menyita perhatian dan menuai kontroversi di kalangan netizen.
Dalam video tersebut, terlihat jelas tujuh remaja wanita yang mengenakan hijab dan berbusana berbeda-beda berdiri di atas panggung sambil melakukan gerakan joget yang lazim ditemui di platform TikTok.
Yang membuat netizen bereaksi keras adalah latar belakang spanduk besar yang terpampang di belakang mereka, bertuliskan “Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW”.
Momen ini berlangsung dalam sebuah acara yang seharusnya penuh makna keagamaan, namun berubah menjadi pusat kritik karena dianggap tidak sesuai dengan suasana yang semestinya.
Video ini sontak viral dan memicu berbagai reaksi di media sosial. Banyak netizen yang merasa kecewa dan mempertanyakan kesopanan dan etika para remaja tersebut, terutama mengingat acara Maulid Nabi adalah momen untuk menghormati dan mengenang kelahiran Rasulullah.
Beberapa komentar yang muncul di kolom unggahan tersebut menyuarakan perasaan tidak nyaman serta kekhawatiran akan generasi muda saat ini.
“Anak zaman sekarang makin aneh aja kelakuannya,” tulis salah satu netizen dengan nada kesal.
“Miris banget lihatnya. Ini acara Maulid, bukan konser,” timpal netizen lain yang merasa tindakan tersebut sangat tidak pantas.
Reaksi keras ini juga menyulut diskusi lebih luas mengenai bagaimana generasi muda mengekspresikan diri dalam acara-acara keagamaan.
Banyak yang menyayangkan bahwa esensi dari acara keagamaan seperti Maulid Nabi mulai luntur dengan tindakan yang dinilai tidak menghormati momen spiritual tersebut.
Banyak yang berharap agar pihak penyelenggara acara tersebut memberikan klarifikasi atau penjelasan terkait insiden ini.
Sebab, bukan hanya para remaja yang dinilai kurang bijak, tetapi juga penyelenggara acara yang dianggap kurang menjaga suasana dan makna dari peringatan keagamaan.***