Bogordaily.net – Anggota Komisi I DPRD Kota Bogor Fraksi PKS, Dedi Mulyono menyampaikan keprihatinannya terkait maraknya aksi tawuran pelajar yang terjadi di Kota Bogor belakangan ini.
Hal ini disampaikan dalam rapat kerja Komisi 1 DPRD Kota Bogor bersama Satpol PP, di mana Dedi menekankan pentingnya langkah-langkah preventif yang lebih kuat untuk mengatasi masalah ini dan menjamin keamanan warga.
Dedi menyoroti semakin seringnya kasus tawuran yang tidak hanya membahayakan para pelajar yang terlibat, tetapi juga mengancam keselamatan dan ketenangan masyarakat di sekitar lokasi kejadian.
“Tawuran pelajar sudah semakin marak dan mengkhawatirkan. Ini tidak hanya masalah pelajar, tetapi juga masalah keamanan publik yang perlu kita hadapi secara serius,” ujar Dedi, Kamis 24 Oktober 2024.
Sebagai langkah konkret, Dedi Mulyono mengusulkan adanya penguatan anggaran bagi Satpol PP Kota Bogor untuk mendukung kemampuan deteksi dini terhadap ancaman tawuran.
Menurutnya, pencegahan jauh lebih efektif jika dilakukan sebelum aksi tawuran terjadi, sehingga meminimalkan risiko kerugian yang lebih besar.
“Penguatan anggaran sangat diperlukan, terutama untuk meningkatkan kemampuan deteksi dini. Dengan anggaran yang cukup, kita bisa mengantisipasi potensi tawuran dengan lebih cepat dan efektif,” jelas Dedi.
Pria yang akrab di sapa Kang Demul itu juga menyarankan pembentukan Command Center yang dilengkapi dengan CCTV terintegrasi di titik-titik rawan tawuran.
Langkah ini dinilai akan sangat membantu dalam memantau dan mencegah terjadinya aksi tawuran secara real-time.
“Kita harus memiliki sistem yang canggih untuk memantau lokasi-lokasi rawan. CCTV terintegrasi dalam satu command center dapat memberikan gambaran yang jelas dan memungkinkan tindakan cepat sebelum situasi memburuk,” tambahnya.
Dia menekankan bahwa penguatan peran masyarakat sangat penting dalam upaya penanggulangan tawuran pelajar.
Ia mengusulkan pembentukan Satgas Anti Tawuran yang melibatkan partisipasi aktif warga di setiap lingkungan.
Dengan melibatkan masyarakat, menurut Dedi, ancaman tawuran dapat lebih cepat dideteksi dan dicegah.
“Partisipasi aktif masyarakat melalui Satgas Anti Tawuran sangat diperlukan. Mereka adalah garda terdepan yang paling cepat bisa mendeteksi gejala-gejala potensi tawuran di lingkungannya. Dengan kerjasama yang baik antara masyarakat dan aparat penegak hukum, kita dapat meminimalisir terjadinya tawuran di kota ini,” ujarnya. (Muhammad Irfan Ramadan)