Wednesday, 9 April 2025
HomePolitikDicurhati Warga Miskin, Cawalkot Bogor Rena Da Frina Siapkan Solusi Tangani Kemiskinan

Dicurhati Warga Miskin, Cawalkot Bogor Rena Da Frina Siapkan Solusi Tangani Kemiskinan

Bogordaily.net – Sorot mata Nur Atiah, seorang ibu berusia 49 tahun yang tinggal di Kampung Margajaya, Kertamaya, Bogor Selatan, penuh haru saat menyaksikan anaknya sedang menulis.

“Alhamdulillah, dia bisa melanjutkan sekolah ke SMP meskipun orang tuanya hanya bekerja serabutan. Dulu, saat menebus ijazah SD-nya, saya harus berutang ke sana-sini,” kata Nur Atiah, Rabu 23 Oktober 2024.

Bagi Nur Atiah, garis masih membayangi keluarganya, meskipun ada janji dari pemerintah Kota Bogor sebelumnya untuk menyejahterakan masyarakat.

“Kami sekeluarga tetap hidup pas-pasan, yang penting masih bisa makan dan anak-anak sekolah. Janji menghapus belum terbukti,” ujarnya.

Hal serupa diungkapkan Siyatmi, seorang janda yang bekerja sebagai guru mengaji, dan kini berusia hampir 60 tahun.

Tinggal di Ciparigi, Bogor Utara, Siyatmi merasa tidak ada perubahan signifikan dalam peningkatan kesejahteraan ekonominya, meskipun ada janji-janji dari pemerintahan Kota Bogor sebelumnya.

“Katanya akan ada kenaikan honor untuk guru mengaji, tapi sampai sekarang belum ada realisasinya. Saya terpaksa berjualan kecil-kecilan di rumah untuk menambah penghasilan,” kata Siyatmi.

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat tahun 2022 menempatkan Kota Bogor di peringkat keempat sebagai kota termiskin di Jawa Barat, dengan indeks 7,10 persen.

Berdasarkan data yang sama, jumlah penduduk miskin di Kota Bogor pada tahun 2022 mencapai 79,2 ribu jiwa, atau sekitar 7,10 persen dari total penduduk.

Sementara itu, menurut Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Dinas Sosial Kota Bogor tahun 2023, persentase masyarakat yang hidup di bawah garis mencapai 35,63 persen.

Calon Wali Kota Bogor 2024-2029, , menegaskan bahwa untuk mengatasi diperlukan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) serta pemberian insentif modal usaha.

Rena menjelaskan bahwa ia telah merencanakan program bantuan, mulai dari kemudahan menebus ijazah sekolah hingga pemberian beasiswa S1 hingga S3.

Dengan meningkatnya kualitas pendidikan, ia yakin masyarakat akan memiliki lebih banyak peluang untuk mendapatkan pekerjaan yang layak.

“Saya juga akan memberikan pelatihan di sektor ekonomi kreatif dan bantuan insentif usaha. Dengan menciptakan banyak lapangan kerja, saya yakin angka akan berkurang,” kata Rena.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here