Bogordaily.net – Pilkada Kota Bogor terus menarik perhatian masyarakat dengan kehadiran lima calon yang telah ditetapkan oleh KPU. Namun, yang paling menarik adalah munculnya sosok Rena Da Frina, calon walikota perempuan pertama di Kota Bogor.
Keberadaan Rena sebagai satu-satunya calon perempuan di ajang ini telah menjadi sorotan publik dan menandai langkah maju dalam dunia politik lokal.
Rena Da Frina dikenal luas di kalangan masyarakat Bogor berkat pengalaman panjangnya dalam birokrasi pemerintahan, mulai dari lurah, camat, hingga kepala dinas.
Dengan rekam jejak tersebut, banyak yang meyakini bahwa Rena memiliki kapasitas untuk menjalankan roda pemerintahan dengan baik.
Koordinator Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Bogor, Achmad Shobari, mengungkapkan dukungannya secara penuh kepada Rena Da Frina.
“Rena Da Frina adalah sosok perempuan yang patut dicontoh. Dia memiliki pengalaman yang mumpuni dan pemahaman mendalam tentang kebutuhan masyarakat,” ujar Shobari yang berstastus mahasiswa Universitas Ibn Khaldun.
Menurutnya, kehadiran Rena dalam kontestasi ini bukan hanya membawa warna baru, tetapi juga memberikan harapan bagi banyak pihak, terutama generasi muda.
Shobari menambahkan bahwa kombinasi antara Rena dan pasangan calonnya, Teddy Risandi, yang merupakan mantan aktivis, menjadi daya tarik tersendiri.
“Pasangan ini sangat serasi. Rena dengan pengalaman eksekutifnya dan Teddy yang memahami persoalan dasar masyarakat akan menciptakan sinergi yang kuat dalam kepemimpinan,” lanjutnya.
Dukungan BEM se-Bogor terhadap Rena Da Frina menunjukkan bahwa masyarakat, khususnya generasi muda, semakin peduli dan aktif dalam politik.
Mereka berharap Rena bisa membawa perubahan yang nyata bagi Kota Bogor dan mengedepankan kebijakan yang merakyat.
Dengan semangat progresif yang diusungnya, Rena Da Frina berpotensi menjadi langkah awal yang bersejarah bagi perempuan di dunia politik Kota Bogor.
Dukungan yang mengalir dari berbagai kalangan, termasuk BEM, mencerminkan harapan dan keinginan masyarakat untuk melihat kepemimpinan yang lebih inklusif dan responsif terhadap kebutuhan semua warga.***
Ibnu Galansa