Bogordaily.net – Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM) berkolaborasi dengan Universitas Gajah Mada (UGM) melakukan pendampingan usaha terhadap ratusan pelaku usaha kecil dan mikro di lingkungan kampus dari hulu sampai hilir melalui program Pendampingan Usaha Mikro Mandiri 2024.
“Program ini untuk membantu usaha mikro dalam mengatasi berbagai tantangan seperti rendahnya pemahaman kewirausahaan, legalitas usaha, kualitas produk, serta minimnya inovasi dan akses pembiayaan,” kata Deputi Bidang Usaha Mikro KemenkopUKM Yulius, dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu (9/10).
Yulius menambahkan, program yang merupakan inisiatif KemenkopUKM ini diharapkan akan membawa pengaruh yang berarti bagi kemajuan dan ekspansi usaha-usaha kecil di berbagai wilayah Indonesia.
“Kami berharap setelah menuntaskan program ini, para peserta akan mampu memanfaatkan peluang pasar dan mendapatkan akses pembiayaan yang lebih mudah, sehingga dapat mendorong perkembangan bisnis mereka secara nyata,” ujar Yulius.
Bahkan, lanjut Yulius, program ini merupakan langkah konkret dalam mewujudkan tujuan dimaksud dengan mempertemukan para pelaku usaha mikro dengan para stakeholder pemasaran dan pembiayaan.
“Sehingga, membuka peluang yang lebih luas bagi pelaku usaha mikro sekaligus untuk mengakses pasar yang lebih luas dan mendapatkan dukungan finansial yang dibutuhkan,” ucap Yulius.
Peserta terpilih program ini sebanyak 500 pelaku usaha mikro yang telah diseleksi kembali oleh Tim Pelaksana UGM dan sebanyak 120 pelaku usaha mikro yang telah diseleksi kembali oleh Tim Pelaksana ITB.
“Kami yakin, dengan semangat kebersamaan dan kerja sama yang baik, kita akan mampu mewujudkan cita-cita untuk menjadikan usaha mikro di Indonesia semakin maju dan berdaya saing,” kata Yulius.
Sementara itu, Wakil Ketua Pelaksana Program Mikro Mandiri, Prof Sang Kompiang Wirawan, menegaskan bahwa pihaknya siap mendukung apa yang dilakukan KemenkopUKM. Program yang dilakukan KemenkopUKM bersama UGM ini mengundang dan menghadirkan ratusan mitra dalam rangka saling berkalaborasi untuk keberlanjutan UMKM.
“Semangat ini harus terus menerus dikobarkan sampai Indonesia menjadi negara produsen,” ujar Prof Sang Kompiang Wirawan. ***