Thursday, 21 November 2024
HomeNasionalSejarah Hari Diwali: Festival Cahaya yang Sarat Makna

Sejarah Hari Diwali: Festival Cahaya yang Sarat Makna

Bogordaily.net – Simak sejarah dari Diwali, atau yang dikenal juga sebagai Deepavali, adalah salah satu perayaan terbesar dalam tradisi Hindu, dan sering disebut sebagai “Festival Cahaya.”

Diwali dirayakan dengan penuh kegembiraan di India serta banyak negara lain yang memiliki komunitas Hindu.

Setiap tahunnya, jutaan lampu dan lilin menghiasi rumah-rumah, jalan-jalan, dan kuil, menciptakan pemandangan yang spektakuler. Namun, apa sebenarnya makna dan asal-usul perayaan ini?

Asal-Usul dan Legenda Diwali

Diwali memiliki berbagai versi cerita yang berbeda, tergantung pada wilayah dan komunitas yang merayakannya. Dalam mitologi Hindu, ada beberapa legenda utama yang sering dihubungkan dengan asal-usul Diwali.

Kepulangan Raja Rama ke Ayodhya

Salah satu cerita paling terkenal adalah kembalinya Raja Rama ke kerajaannya di Ayodhya setelah 14 tahun menjalani pengasingan.

Dalam kisah epik Ramayana, Rama berhasil mengalahkan Rahwana, seorang raja jahat, dan kembali ke rumahnya dengan istrinya Sita dan adiknya Lakshmana.

Kedatangannya disambut dengan meriah oleh rakyat Ayodhya, yang menyalakan barisan lampu di sepanjang jalan untuk menyambut sang raja. Diwali diperingati untuk mengenang kemenangan kebaikan atas kejahatan ini.

Kisah Dewa Krishna dan Raja Narkasura

Di wilayah tertentu, Diwali juga dihubungkan dengan kisah kemenangan Dewa Krishna atas Raja Narkasura, yang menindas rakyat dan menyebarkan ketakutan.

Dewa Krishna membunuh Narkasura, membebaskan banyak tawanan, dan membawa kedamaian.

Perayaan ini pun menandakan kemenangan cahaya atas kegelapan dan kebaikan atas keburukan.

Dewi Lakshmi dan Malam Diwali

Diwali juga dianggap sebagai malam istimewa bagi Dewi Lakshmi, dewi kekayaan dan kemakmuran.

Menurut kepercayaan, Lakshmi berkeliling dunia pada malam Diwali, memberikan berkah kepada orang-orang yang menghormatinya.

Oleh karena itu, keluarga-keluarga Hindu membersihkan dan menghias rumah mereka, serta menyalakan lampu-lampu, untuk menyambut kedatangan Dewi Lakshmi agar membawa kemakmuran dalam kehidupan mereka.

Tradisi dan Perayaan Diwali

Diwali biasanya dirayakan selama lima hari, dengan setiap hari memiliki makna dan ritual tersendiri.

Orang-orang menghias rumah mereka dengan rangkaian bunga dan lampu-lampu minyak atau “diyas,” serta membuat rangoli, yaitu hiasan berbentuk pola-pola indah yang terbuat dari bubuk warna-warni di lantai.

Malam utama Diwali biasanya diisi dengan berkumpul bersama keluarga, melakukan ibadah, dan menyalakan petasan sebagai simbol kegembiraan.

Kue-kue manis dan berbagai hidangan tradisional pun disiapkan, yang menjadi bagian penting dari perayaan. Orang-orang juga saling berbagi hadiah dan saling mengunjungi untuk mengucapkan salam Diwali, memperkuat ikatan sosial dan persahabatan.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here