Bogordaily.net – Dedie A Rachim melaunching karya terbarunya berjudul “Dari KPK Ke Balai Kota” pada Jum’at 29 November 2024. Kegiatan launching buku tersebut berlangsung di Kopi Nako Cibogo, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor.
Turut dihadiri langsung Wamendagri Bima Arya Sugiarto, Cawabup Bogor Jaro Ade, Cawalkot Bogor Jenal Mutaqin, dan juga beberapa tamu undangan lainya.
Dalam kesempatan tersebut, Dedie A Rachim mengatakan, buku ini telah ditulisnya selama tiga tahun lalu dengan 121 halaman didalamnya, yang berisi tentang perjalanan karir dan kisah inspiratif dirinya saat menjabat di KPK dan juga Wakil Walikota Bogor.
Dedie tak menyangka bahwa, buku yang awalnya ditulis sebelum pencalonan sebagai Calon Walikota Bogor itu menjadi doa dan munajat keberhasilan dirinya, dimana saat ini ia terpilih menjadi Walikota Bogor periode 2024-2029.
“Launching buku ini sebetulnya terjadi secara kebetulan aja buat manusia, tetapi tidak ada sesuatu yang kebetulan di mata Allah. Jadi selama saya menulis tiga tahun lalu tidak pernah terbesit hari ini atau kemarin hasil pilkada ternyata hasilnya adalah Dedie dan Jenal menang,” kata Dedi A Rachim kepada wartawan usai launching buku, Jum’at 29 November 2024.
“Jadi pada saat ini diluncurkan dimana proses tiga tahun sudah selesai saya pikir ini merupakan jawaban dari doa dan apa yang dipikirkan,” tambahnya.
Menurut Dedie, dalam buku tersebut ia berpesan dengan penuh semangat dan cita cita bahwa, mengabdi tidak dibuat dan tidak bisa direkayasa, jika mempunyai niat baik maka yang maha kuasa selalu memberikan jalan terbaik.
Kemudian kata dia, dengan adanya buku ini menjadikan semangat dan juga bagian perjalanan spiritual dirinya untuk terus dapat mengabdi kepada masyarakat kota Bogor.
“Jadi buat saya waktu timming diluncurkannya buku ini di mana sudah melewati proses quick count yang hasilnya insya allah pengabdian kita di balai kota akan dilanjutkan. Jadi memang ini menjadi bagian dari perjalanan spiritual saya,” jelasnya.
Lebih lanjut kata Dedie, saat menulis buku tersebut sempat mengalami kesulitan karena, dirinya harus pulang pergi Banjar-Bogor ditengah kesibukannya saat itu menjadi Wakil Walikota Bogor.
“Makanya penulis nya orang Banjar sistim Muzakki dan saya bulak balik Banjar Bogor. Jadi waktunya saya alokasikan dalam waktu yang senggang,” ucap Dedie.
Selanjutnya kata dia, terdapat hal menarik yang ada dalam buku ini dimana, selain menceritakan perjalanan hijrahnya ia dari KPK ke Kota Bogor, sekaligus yakni menjadi jawaban dari istikharah Wamendagri Bima Arya.
“Jadi ini merupakan rangkaian dari hasil istikhorohnya kang Bima Arya dimana di akhir masa jabatan saya berjuang untuk ikut Pilkada, sedangkan kang Bima mendapat kesempatan masuk kabinet Presiden,” ujarnya.
Selain itu, inti dari berbagai pesan yang ada dalam buku tersebut, Dedie menyampaikan bahwa, dalam bekerja dimanapun harus dengan sepenuh hati, dengan setulus hati dan sebaik baiknya dari kebaikan itu akan datang kebaikan berikutnya.
“Kita berbuat baik saja jangan berpikir soal jabatan dan lain lain insya Allah jalan keberkahan dari allah selalu ada. Mudah mudahan ini rangkaian proses yang baik, dan hasilnya juga baik,” tutur Dedie A Rachim.***
Albin Pandita