Bogordaily.net – Adi Priatna, atlet asal Kabupaten Bogor ini jadi perhatian setelah berhasil memboyong 3 emas di Peparnas Solo 2024.
Lantas siapa dia? Dan seperti apa perjalanan karir olahraga hingga sukses memborong piala tersebut
Adi Priatna, merupakan atlet bulu tangkis disabilitas asal Ciampea Kabupaten Bogor.
Lahir pada 17 Oktober 1993, ia dikenal berkat kecintaannya terhadap olahraga bulu tangkis sejak kecil.
Bakatnya mulai terlihat ketika Adi pertama kali tampil sebagai atlet disabilitas di ajang Paralimpiade 2017.
Momen ini menjadi titik awal yang mengukuhkan namanya di kancah olahraga nasional dan membuka jalan bagi karier panjangnya di dunia bulu tangkis.
Setelah debutnya pada 2017, Adi terus berkompetisi dan meraih prestasi di berbagai kejuaraan.
Pada 2018, ia ikut bertanding di Pekan Olahraga Daerah (Porda) Bogor, yang diikuti oleh Kejurnas di Solo pada 2019, Peparnas Papua 2021, Porda Bekasi 2022, dan Peparnas Solo 2024.
Kompetisi-kompetisi ini mengasah kemampuannya dan memberinya banyak pengalaman untuk menghadapi lawan-lawan berat dari berbagai daerah.
Keahlian Adi dalam bulu tangkis membawa prestasi yang mengesankan.
Di Porda Bogor 2018, Adi berhasil mengantongi tiga medali: satu perak dan dua perunggu.
Puncak kariernya terjadi pada Peparnas Papua 2021, di mana ia berhasil meraih tiga medali lagi: dua perak dan satu perunggu.
Tahun 2022 di Porda Bekasi, Adi menambah koleksi tiga medali lainnya dengan dua perak dan satu perunggu.
Dan pada tahun 2024 menjadi tahun emas bagi Adi, saat ia sukses di Peparnas Solo dengan empat medali, termasuk tiga emas dan satu perunggu.
Adi dikenal dengan penguasaan teknik dan keterampilan yang luar biasa. Permainannya mengandalkan fisik yang prima, daya tahan kaki yang kuat, serta kekuatan otot yang terlatih.
Kombinasi dari teknik dan kekuatan fisik ini menjadikannya atlet yang tangguh dan sulit dikalahkan di lapangan.
Karier Adi tidak lepas dari cobaan. Pada 2024, ia mengalami kecelakaan motor yang mengakibatkan patah tulang pada lengan kanannya.
Namun, berkat semangat juang yang besar serta dukungan dari berbagai pihak, Adi berhasil bangkit.
Cedera tersebut menjadi tantangan yang mengujinya secara mental, namun juga menjadi titik balik bagi kariernya dalam mengukuhkan ketangguhannya sebagai atlet.
Sebagai atlet profesional, Adi kerap menghadapi tekanan mental dan beban pikiran yang kadang mengganggu fokusnya.
Meski begitu, ia selalu berusaha mengatasinya dengan berlatih keras dan berkonsultasi secara rutin dengan tim psikolog.
Dukungan psikologis ini membantunya menjaga stabilitas mental, sehingga ia dapat terus tampil maksimal di setiap pertandingan.
Adi Priatna adalah contoh nyata dari ketangguhan dan semangat pantang menyerah.
Meski memiliki kekurangan dan menghadapi berbagai rintangan dalam kariernya, termasuk cedera serius, ia tetap menunjukkan dedikasi yang tinggi dan semangat luar biasa.
Melalui prestasi-prestasinya, Adi terus mengharumkan nama Indonesia dan menjadi inspirasi bagi banyak atlet muda di Tanah Air.***
Fatia Dinny Az-zahra