Bogordaily.net – Merespons hasil survei Lembaga Literasi yang menyebut rendahnya partisipasi gen z di Pilkada 2024, Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Dede Candra Sasmita menekankan pentingnya pendidikan politik.
Hal itu ia sampaikan saat menjadi narasumber di acara Seminar Nasional bertajuk ‘Respon Generasi Z dalam Pusaran Perebutan Kekuasaan Politik dan Pilkada 2024 di Era Revolusi Industri 4.0 dan Civil Society 5.0’ yang diadakan Himpunan Mahasiswa Pemikiran Politik Islam (HIMA PPI) STAI Al Aulia, akhir pekan lalu.
Untuk diketahui, hasil penelitian Lembaga Literasi yang dipimpin oleh Deden Rahmanudin menunjukkan bahwa tingkat partisipasi Gen Z masih tergolong rendah, dengan hanya 57% yang menyatakan akan ikut memilih dalam Pilkada 2024 mendatang.
Dede Candra Sasmita mengatakan pendidikan politik sangat diperlukan, terutama bagi anak muda agar mau terlibat dalam pesta demokrasi. Bentuk pendidikan politik, kata dia, bisa dari media massa, televisi ataupun pertemuan tatap muka seperti yang digelar lembaga atau asosiasi masyarakat.
“Gen Z itu anak muda yang lahir 1997 sampai 2022. Mereka perlu mengikuti pendidikan politik agar memahami dan menghayati betul nilai-nilai yang terkandung dalam sistem politik yang ideal,” ujar Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Bogor ini.
Dede juga menjelaskan fungsi pendidikan politik antara lain melibatkan pembentukan partisipasi politik yang bertanggung jawab, mengubah dan membentuk perilaku seseorang.
“Jadi pendidikan politik bisa membentuk kesadaran gen Z untuk ikut berpartisipasi politik,” katanya.
Dede Candra juga menyinggung perilaku gen z di era revolusi industri 4.0 dan civil Society 5.0. Jika revolusi industri 4.0 itu berkaitan dengan pengembangan teknologi, di era civil Society 5.0 menekankan peran manusia dalam mengembangkan teknologi.
“Di era civil Society 5.0 juga menekankan pengembangan keterampilan manusia seperti kemampuan berpikir kritis, kompleks dan sistematis,” ujarnya.***
Gibran