Bogordaily.net – Pejabat Wali Kota Bogor, Hery Antasari, bersama Direktur Utama Perumda Pasar Pakuan Jaya (PPJ), Jenal Abidin, melakukan inspeksi mendadak (sidak) dan memonitoring harga kebutuhan pokok di Pasar Gunung Batu, Bogor Barat, Kota Bogor, pada Selasa 26 November 2024.
Kegiatan ini untuk memantau ketersediaan dan stabilitas harga saat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), Hari Raya Natal dan Tahun Baru.
Dalam tinjauannya, Hery menyampaikan bahwa Pasar Gunung Batu merupakan salah satu pasar yang tidak menjadi pantauan rutin Badan Pusat Statistik (BPS).
Di mana, di pasar ini harga kebutuhan pokok relatif lebih tinggi dibanding pasar lain karena pasokannya berasal dari pasar yang berbeda.
“Harga di sini wajar relatif lebih tinggi karena mengambil komoditas dari pasar lain. Pasokannya juga bagus,” ujar Hery
Meski demikian, dalam kesempatan ini ia menerima keluhan dari pedagang di dalam pasar terkait pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di pinggir jalan.
Harga yang ditawarkan para PKL sering kali lebih murah sehingga memengaruhi persaingan di pasar.
“Kasihan pedagang di dalam pasar yang sudah mematuhi aturan dan membayar retribusi. Hal ini akan kami sikapi dengan langkah penertiban, termasuk aspek kebersihan, kenyamanan, dan keamanan (K3),” tegasnya.
Hery juga memastikan harga bahan pokok, seperti beras, masih relatif stabil. Beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dari Perum Bulog menjadi salah satu yang paling terjangkau.
“Daya beli masyarakat sedang turun. Ini bukan hanya terjadi di Kota Bogor, tapi juga di berbagai daerah di Indonesia. Salah satu penyebabnya adalah persaingan dengan toko online, minimarket, dan supermarket,” tambah Hery.
Menjelang Natal dan Tahun Baru, Hery mengantisipasi kemungkinan kenaikan harga beberapa komoditas.
Jika diperlukan, pemerintah akan mengadakan operasi pasar dengan berkoordinasi bersama Bulog.
Penertiban Pedagang Kaki Lima
Sementara itu, Direktur Utama Perumda PPJ, Jenal Abidin, menekankan pentingnya penertiban PKL yang berjualan di luar pasar.
Ia berharap para pedagang tersebut dapat dialokasikan ke dalam pasar guna menciptakan persaingan yang sehat.
“Kami akan cek kios-kios kosong yang dikelola Perumda PPJ untuk menampung para PKL. Kami juga akan berdiskusi dengan Pemerintah Kota Bogor untuk mencari solusi terbaik,” jelas Jenal.
Jenal juga mengajak dan mengimbau masyarakat untuk tetap berbelanja di pasar tradisional sebagai upaya mendukung keberlanjutan pasar lokal.(Ibnu Galansa)