Bogordaily.net — Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Caringin, Asnawi, berdalih bahwa keterlambatan pembayaran upah ratusan Anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di beberapa desa di Kecamatan Caringin adalah kesalahan pihak Bank BTN.
Menurut Asnawi, honorarium ratusan anggota KPPS kini sudah selesai dibayarkan.
“Saya mengklarifikasi. Prihal mandek honor KPPS bukan kesalahan PPK atau KPU yah, karena menggunakan sistem TNT (transaksi non tunai), itu kesalahannya di pihak bank BTN. Pihak BTN semua saya marahin. Dan alhamdulliah kemarin jam 12 sudah terklarifikasi semua sudah cair, sudah selesai,” katanya, Sabtu (30/11/24).
Tidak hanya membatah masalah honorarium PPS, Ia pun mengklaim pasokan makan petugas pemilu melebihi anggaran yang ada, bahkan pihaknya menyiapkan dapur umum yang dipenuhi makanan.
“Kami siapkan makan, bahkan setiap membeli makan itu lebih dari 50 bungkus, padahal kuotanya kan kurang dari itu, jadi kami beli makan lebih dari kuota yang dikasih oleh KPU, kami juga siapkan dapur, ada mi, ada kopi, tidak pernah kosong,” terangnya.
Diberitakan sebelumnya, Anggota KPPS di beberapa desa di Kecamatan Caringin mengeluhkan lambatnya pembayaran honorarium. Hal ini terjadi di Desa Pancawati, Desa Cinagara, Desa Cimande, dan Desa Pasir Buncir.
Bukan saja kesal dan jengkel, sejumlah Anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) juga mengancam ‘boikot’ tidak akan menghadiri Rapat Pleno terbuka rekapitulasi suara yang digelar PPK Caringin.
“PPS Pancawati tong haladir pleno lah mun Mun can beres masalah honor KPPS” (PPS Pancawati jangan hadir Pleno kalau belum beres masalah honor KPPS)”, demikian cuitan sejumlah anggota PPS dalam Grup WhatsApp PPS Pilkada 2024 Kecamatan Caringin pada Kamis, 28 November 2024.
Selain soal honorarium KPPS, anggota PPS juga mengeluhkan pelaksanaan Rapat Pleno Rekapitulasi Suara yang digelar PPK Caringin.
“Masa selama rapat pleno dari pagi sampai malam tidak dapat makan. Anggaran konsumsinya ke mana?” ungkap seorang anggota PPS yang tak bersedia namanya disebutkan.
(Acep Mulyana)