Bogordaily.net – Mulai Februari 2025, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan menghadirkan layanan bus khusus untuk rute Cibinong-Puncak, Kabupaten Bogor.
Inisiatif ini diharapkan menjadi solusi efektif untuk meredam kemacetan parah yang kerap terjadi di kawasan wisata Puncak, terutama pada akhir pekan dan musim liburan.
Wakil Menteri Perhubungan, Suntana, mengungkapkan bahwa program ini merupakan hasil kerja sama strategis antara Kemenhub, pemerintah Kabupaten Bogor, dan Polres Bogor.
Bus ini dirancang khusus untuk melayani masyarakat yang ingin bepergian dari pusat pemerintahan Karadenan, Cibinong, menuju kawasan wisata Puncak tanpa harus menggunakan kendaraan pribadi.
“Rute bus akan dimulai dari Cibinong dengan tarif yang sangat terjangkau, mulai dari Rp10.000 per penumpang. Layanan ini disubsidi oleh pemerintah untuk mendorong masyarakat meninggalkan kendaraan pribadi, terutama motor,” ujar Suntana.
15-20 Unit Bus untuk Tahap Awal
Pada tahap awal, Kemenhub akan mengoperasikan 15 hingga 20 unit bus yang siap melayani penumpang dengan fasilitas nyaman dan aman.
Selain untuk mengurangi volume kendaraan di jalan utama Puncak, layanan ini juga diharapkan dapat meningkatkan pengalaman wisatawan yang berkunjung ke destinasi andalan Jawa Barat tersebut.
Subsidi yang diberikan pemerintah menjadi daya tarik utama dari program ini.
“Kami berharap masyarakat memanfaatkan layanan ini secara maksimal. Dengan transportasi massal yang terjangkau dan nyaman, perjalanan ke Puncak tidak hanya lebih efisien tetapi juga lebih ramah lingkungan,” tambah Suntana soal bus khusus rute Cibinong – Puncak tersebut.
Solusi Jangka Panjang
Selain mengurangi kemacetan, kehadiran layanan bus ini juga sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya transportasi umum sebagai bagian dari gaya hidup modern.
Langkah ini menjadi solusi jangka panjang dalam menangani tantangan transportasi di kawasan wisata yang semakin padat pengunjung.
Dengan segala keunggulannya, program bus khusus Cibinong-Puncak ini diharapkan menjadi inovasi yang tidak hanya mendukung kenyamanan masyarakat, tetapi juga melestarikan kawasan wisata Puncak sebagai destinasi favorit tanpa beban kemacetan.***