Bogordaily.net – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berhasil mencapai target 1 juta pengguna aplikasi SuperApp BYOND by BSI dalam waktu satu bulan sejak diluncurkan 9 November 2024.
Adapun, capaian ini tidak hanya menjadi tonggak penting dalam perjalanan transformasi digital BSI, yang terus berkomitmen menghadirkan layanan perbankan modern dan inklusif, tetapi juga menandai BYOND by BSI sebagai game changer di dunia perbankan syariah digital.
Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, mengungkapkan rasa syukur dan optimisme terhadap pencapaian tersebut. Hal ini merupakan bukti nyata kepercayaan masyarakat terhadap inovasi digital dari BSI.
“BYOND by BSI adalah wujud komitmen BSI untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan menciptakan pengalaman perbankan yang lebih modern, nyaman, dan sesuai dengan prinsip syariah,” kata Hery dalam keteranganya, Senin 30 Desember 2024.
Kemudian, ia juga mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat dalam pengembangan dan peluncuran BYOND by BSI. Menurutnya transformasi digital ini seiring dengan Asta Cita pemerintahan Prabowo-Gibran yang menekankan visi digitalisasi sebagai pilar utama untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan memperkuat ketahanan nasional.
Pemerintah berkomitmen untuk mengakselerasi digitalisasi termasuk di industri syariah dengan tujuan mendorong ekonomi digital, serta menciptakan ekosistem yang inklusif dan kompetitif di tingkat nasional dan global.
“Saya ingin menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras mewujudkan pencapaian ini. Tidak lupa BSI juga mengucapkan terima kasih kepada regulator, yaitu Bank Indonesia dan OJK. Seperti pepatah, ‘Man jadda wa jada’, di mana ada kemauan, di situ ada jalan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Hery mengatakan bahwa perseroan akan terus mendorong pengguna BSI Mobile serta nasabah BSI untuk bermigrasi ke aplikasi BYOND by BSI. Menurutnya, aplikasi ini memberikan pengalaman yang lebih baik dengan berbagai fitur baru yang tidak tersedia di aplikasi sebelumnya.
“Kami optimis BYOND by BSI dapat mendorong pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) dan meningkatkan pendapatan berbasis komisi dari layanan perbankan elektronik. Hal ini mencerminkan bagaimana aplikasi ini menjadi bagian penting dalam strategi transformasi digital kami,” ungkap Hery.***
Albin Pandita