Bogordaily.net — Destinasi wisata Hibisc Fantasy Puncak yang dikelola PT Jaswita Lestari Jaya, anak perusahaan Jaswita Jabar (BUMD Pemprov Jabar), mulai diserbu wisatawan domestik maupun luar Bogor. Sejak opening pada Rabu, 11 Desember 2024, dalam sehari bisa sampai 1.500 pengunjung.
Dengan harga tiket masuk murah Rp20 ribu setelah diskon, wisatawan bisa menikmati beragam wahana, spot aneka bunga hias, hingga cocok dikunjungi semua umur dan kalangan.
Namun demikian, untuk sementara khusus wahana Bianglala di lokasi belum dapat dioperasionalkan. Bianglala dan beberapa bangunan sementara masih disegel oleh Pemkab Bogor lantaran belum melengkapi perizinan.
Penutupan wahana Bianglala dan beberapa bangunan lainnya tersebut dilakukan dengan cara penyegelan atas perintah Penjabat (Pj) Gubernur Jabar Bey Machmudin melalui PJ Bupati Bogor Bachril Bakri saat mengunjungi Hibisc didampingi Sekretaris Daerah Kab Bogor Ajat Rochmat, Kamis (12/12/24).
“Maksud kedatangan kami untuk melakukan penutupan wahana Bianglala di Hibisc yang belum selesai proses perizinannya. Ini sebenarnya sudah dilakukan penertiban beberapa bulan lalu, pada wahana Bianglala yang belum selesai proses perizinannya. Jadi tidak menutup secara keseluruhan,” ungkap Bachril Bakri seperti diungkapkan Manajer Hibisc Fantasy Puncak, Andi Apriansyah, Jumat (13/12/2024).
Dijelaskan Andi, kegiatan menghentikan sebagian operasional wahana tersebut sudah dikoordinasikan oleh manajemen Hibisc Fantasy Puncak dan telah ditegaskan kembali bahwa manajemen Hibisc Fantasy Puncak tetap mematuhi keputusan menghentikan wahana Bianglala dan beberapa bangunan yang masih dalam proses perizinan.
“Kami berkomitmen akan mengurus segala izin yang sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bogor,” tandas Andi.
Sementara itu, sebelumnya, Kasatpol PP Kabupaten Bogor, Cecep Imam, menambahkan, penyegelan berupa pemasangan pita PPNS di wahana Bianglala dan beberapa bangunan baru bisa dibuka ketika PT Jaswita Lestari Jaya telah menyelesaikan seluruh proses pengurusan izin di Pemkab Bogor.
Andi Afriansyah menambahkan, bahwa wisata tersebut berdiri merupakan komitmen untuk meningkatkan potensi kepariwisataan Kabupaten Bogor khususnya kawasan Puncak dan membuka peluang kerja 80-90% asli putra putri daerah sebagai tenaga kerja proyek dan operasional wisata.
“Bahkan wisata kami berpotensi menyetorkan perpajakan sebagai pendapatan asli daerah Kabupaten Bogor kurang lebih Rp100 juta dalam sebulan. Kami tegaskan juga bahwa tindakan penyegelan kemarin hanya menutup operasional Sebagian wahana Khususnya Bianglala, bukan ditutup seluruhnya dan kami tetap diizinkan buka atau beroperasional sesuai dengan izin yang sudah dikantongi sambil melengkapi proses perizinan yang belum selesai keseluruhan,” paparnya.
(Acep Mulyana)