Bogordaily.net – Instagram Belly Villsen jadi buruan netizen setelah insiden penyerangan air keras terhadap Natasya Hutagalung terungkap.
Natasya Hutagalung merupakan mahasiswi Sekolah Tinggi Pemerintahan Masyarakat Desa (STPMD) APMD di Yogyakarta.
Insiden mengerikan ini menyeret nama Belly Villsen, mahasiswa S2 Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY), sebagai terduga pelaku.
Kronologi Penyiram Air Keras di Kamar Kos
Peristiwa terjadi di kamar kos Natasya saat ia baru saja selesai mandi dan bersiap untuk beribadah.
Pintu kamar yang tak terkunci menjadi celah bagi pelaku untuk masuk tanpa izin. Tanpa banyak kata, ia langsung menyiramkan cairan air keras ke wajah korban.
Teriakan histeris Natasya membelah keheningan malam penghuni kos heboh.
“Saat itu saya sedang di kamar. Tiba-tiba dengar Tasya teriak. Saya keluar, tapi pelaku sudah kabur naik motor. Dia pakai mantel abu-abu, masker, dan helm hitam,” kata salah satu saksi.
Siapa Belly Vilsen?
Belly Villsen, terduga pelaku, dikenal sebagai mahasiswa berprestasi dengan latar belakang akademik yang mentereng.
Nama Lengkap: Belly Villsen
Usia: 25 tahun
Asal: Ketapang, Kalimantan Barat
Pendidikan S1: Universitas Esa Unggul, Jakarta (Hukum, lulus 2023)
Pendidikan S2: Universitas Atma Jaya Yogyakarta (Magister Hukum, mulai Februari 2024)
Status: Mahasiswa aktif UAJY
Di LinkedIn, Belly mencantumkan profil yang menampilkan dirinya sebagai lulusan hukum dengan segudang pengalaman akademik. Namun, jejak media sosialnya yang lain, seperti Instagram, masih belum terlacak.
Jika terbukti bersalah, Belly Villsen tak hanya menghadapi hukuman pidana, tetapi juga ancaman dikeluarkan dari universitas. Universitas Atma Jaya Yogyakarta, yang menjunjung tinggi nilai moral, diperkirakan akan mengambil langkah tegas sesuai aturan kode etik mahasiswa.
Diamankan Polisi
Mengutip Tribun Jogja, polisi telah menetapkan dua tersangka, yakni B sebagai mantan kekasih korban.
Sementara S sebagai eksekutor yang disewa B untuk menyiramkan air keras kepada korban.
Pelaku yang merupakan mahasiswa S2 di salah satu Perguruan Tinggi Swasta di Yogyakarta ini tak terima kandasnya hubungan mereka.
Hingga memaksa untuk menjalin kembali hubungan asrama, namun ditolak oleh korban.
Adapun penolakan korban membuat B sakit hati dan kemudian merekrut eksekutor S.
Keduanya sepakat untuk melukai korban dengan air keras dengan komisi Rp 7 juta untuk S setelah melakukan aksinya.
Eksekutor melaksanakan survei beberapa kali sebelum akhirnya menyerang korban pada Selasa (24/12/2024).
Buntut dari kasus ini, netizen pun memburu akun Instagram Belly villsen untuk mengetahui lebih dekat.***