Bogordaily.net – Himpunan Mahasiswa program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (HIMPRO KPI) IUQI Bogor menggelar Workshop Public Speaking di Auditorium Gedung C IUQI Bogor. Workshop ini bertajuk “Be a Good Speaker for a Better Future”, Sabtu, 7 Desember 2024.
Dalam kegiatan, Workshop Public Speaking ini merupakan salah satu program kerja dari Himpunan Mahasiswa program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam IUQI yang dilaksanakan oleh Biro Minat Bakat.
Ketua Pelaksana Mutia Zaqiya mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk menambah wawasan mengenai Public Speaking dan juga sebagai wadah untuk mengembangkan softskills dan kemampuan berkomunikasi.
Workshop ini diikuti oleh 123 peserta yang terdiri dari mahasiswa, Siswa SMA/sederajat, dan masyarakat umum yang memiliki ketertarikan untuk mengembangkan keterampilan berbicara di depan umum.
“Workshop hari ini bukan hanya sekedar acara, tapi juga sebuah langkah awal untuk menjadi komunikator yang lebih baik. Dalam dunia yang lebih kompleks ini public speaking menjadi sangat penting,” kata Mutia Zaqiyah, Minggu 8 Desember 2024.
Selanjutya, Wakil Ketua Umum HIMMPRO KPI Irfan Fahilah Nur Rahman mengungkapkan apresiasinya kepada seluruh pihak yang bersangkutan pada acara workshop.
”Keberhasilan dalam public speaking bukan hanya soal teknik, tetapi juga soal keberanian untuk berbicara dan berbagi pemikiran,” ujar Irfan.
Sebagai informasi, dalam Workshop Public Speaking ini menghadirkan salah satu Alumni terbaik Program Studi Komunikasi dan penyiaran Islam IUQI angkatan 2022 yaitu Restu Barko S.Sos.
Seorang Founder Jago Cuap, Profesional MC dan MC Host Antv (Room 79 & Jago Dangdut) yang dipandu oleh Muhammad Fadli mahasiswa KPI.
Selama sesi workshop, peserta aktif mengikuti berbagai sesi interaktif, termasuk latihan berbicara di depan, yang dibalut dengan ice breaking seru.
Sementara itu, melalui workshop ini Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam bapak Teddy Khumaedi S.Sos.I M.Ag menyampaikan harapanya, semoga workshop ini bisa meningkatkan attitude berbicara kita di depan umum.
“Memperbaiki masalah verbal bukan hanya non verbal agar yang terucap juga perkataan yang baik,” ungkap Teddy.(Albin Pandita)