Bogordaily.net – Di tengah lanskap pasca tambang Quarry D, sebuah program unik mengubah lahan bekas tambang menjadi pusat kehidupan baru yang dikemas di Taman Serangga.
Program Roemah Jangkrik dan Taman Serangga yang digagas oleh Indocement menghadirkan budidaya jangkrik sebagai ikon konservasi, sekaligus mengelola rumah serangga untuk berbagai spesies seperti lebah, capung, kupu-kupu, dan serangga lainnya.
Program ini tak hanya mendukung keberlanjutan keanekaragaman hayati, tetapi juga menjadi bukti nyata bahwa inovasi dapat menciptakan manfaat ekonomi sekaligus ekologi.
Keberlanjutan di Jantung Komunitas
Taman serangga ini berlokasi di dalam Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) batugamping yang berbatasan langsung dengan Desa Lulut dan Desa Leuwikaret, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Citeureup.
Area ini dirancang sebagai zona konservasi keanekaragaman hayati dengan melibatkan Kelompok Tani Sauyunan, komunitas yang beranggotakan warga dari kedua desa tersebut.
Kelompok Tani Sauyunan menjadi motor penggerak utama dalam program ini.
Mereka tidak hanya terlibat dalam budidaya jangkrik, tetapi juga menjadi mitra aktif dalam menyebarkan kesadaran lingkungan kepada masyarakat, pemangku kepentingan, mahasiswa, dan kalangan akademisi.
Dengan pendekatan kolaboratif ini, program tidak hanya menciptakan dampak lokal, tetapi juga menjadi model bagi konservasi berbasis masyarakat.
Inovasi Hijau di Lahan Tambang
Berbeda dengan pendekatan konvensional revegetasi, program ini mengintegrasikan pemanfaatan lahan tambang dengan kegiatan produktif yang berorientasi ekonomi dan ekologi.
Budidaya jangkrik, misalnya, memberikan manfaat ekonomi langsung kepada masyarakat melalui peluang pendapatan, sekaligus memperkuat ekosistem lokal dengan keberadaan serangga penyerbuk seperti lebah dan kupu-kupu.
Taman Serangga di Quarry D tidak hanya sekedar ruang hijau, tetapi juga menjadi pusat edukasi lingkungan.
Para pengunjung dari berbagai latar belakang diajak untuk memahami pentingnya keanekaragaman hayati dan bagaimana konservasi dapat berjalan seiring dengan kegiatan produktif manusia.
Dampak dan Harapan Masa Depan
Program ini menunjukkan bahwa lahan pasca tambang dapat memiliki nilai lebih jika dikelola dengan pendekatan inovatif.
Dengan menggabungkan aspek ekonomi, ekologi, dan edukasi, Roemah Jangkrik dan Taman Serangga menjadi langkah nyata menuju masa depan yang berkelanjutan. Indocement dan Kelompok Tani Sauyunan berharap inisiatif ini dapat menginspirasi lebih banyak pihak untuk berkontribusi pada konservasi keanekaragaman hayati, sekaligus menciptakan manfaat langsung bagi masyarakat sekitar.
Taman Serangga Quarry D kini bukan hanya bekas tambang, tetapi simbol transformasi hijau yang membawa harapan baru bagi lingkungan dan komunitas di sekitarnya.***