Bogordaily.net — Rumah Sakit Umum Milik Daerah (RSUD) Ciawi Kabupaten Bogor mendapatkan kunjungan dari 15 negara, Jumat 6 Desember 2024. Rombongan tim medis dari 15 negara sebanyak 60 orang rombongan tersebut untuk melihat dan mempelajari layanan yang dimiliki RSUD Ciawi.
Instalasi Manajemen Nyeri Bogor Pain Center RSUD Ciawi merupakan salah satu instalasi yang dipelajari mereka. Di mana Bogor Pain Center adalah instalasi manajemen nyeri pertama di rumah sakit yang ada di Indonesia.
Kunjungan ke RSUD Ciawi tersebut merupakan rangkaian dari kegiatan Regional Training Course for Palliative Radiotherapy dari IAEA Project Palliative Radiotherapy yang dilaksanakan pada tanggal 2-6 Desember 2024 di RSCM Jakarta yang diikuti oleh peserta dari berbagai negara.
Jumlah peserta kunjungan ini mencapai 60 orang rombongan yang dipimpin oleh Prof. Dr. dr. Soehartati Gondhowiardjo, Sp.Rad, Subsp.RA(K) yang aktif mengembangkan layanan radioterapi onkologi di Indonesia. 60 orang rombongan tersebut terdiri dari tim dokter, dokter spesialis, fisikawan medis, dan para ahli paliatif radioterapi dari Jepang, Australia, Bangladesh, Kamboja, India, Malaysia, Mongolia, Pakistan, Filipina, Singapore, Srilanka, Thailand, Vietnam, Myanmar dan Indonesia.
“Mereka datang untuk melihat langsung pelayanan paliatif di RSUD Ciawi, karena kita sudah melaksanakan beberapa pelayanan paliatif yang paling terkenal adalah Bogor Pain Center yang dapat meningkatkan kualitas hidup dari pasien,” ungkap Direktur RSUD Ciawi dr Fusia Meidiawaty SH., MH., Kes.,MARS.
Fusia mengatakan, mereka memberikan apresiasi yang luar biasa. Di mana menurut mereka adalah sesuatu yang luar biasa ada sebuah rumah sakit di luar Jakarta yang pelayanannya cukup lengkap. Bahkan ada pelayanan Bogor Pain Center yang sudah mendapatkan penghargaan Innovative Government Award tahun 2021 dan 2022. Serta pelayanan sub spesialis lainnya seperti stomach care, pelayanan cancer, dan yang lainnya.
“Tadi dikatakan Prof. Soehartati Gondhowiardjo sebagai koordinator, beliau akan melaporkan langsung hasil kunjungan ke RSUD Ciawi, dengan kondisi pelayanan yang cukup lengkap ini kepada Menteri Kesehatan,” terang Fusia.
Fusia menjelaskan, pada kesempatan tersebut pihaknya juga berdiskusi terkait kebijakan. Mereka menyarankan agar RSUD Ciawi bisa melaksanakan pelayanan radiotherapy. Terkait hal ini RSUD Ciawi membutuhkan dukungan Pemkab Bogor, karena berkaitan dengan sarana dan prasarana.
“Tentunya, di samping terus memperbaiki kualitas SDM dalam melayani masyarakat, ke depan kita juga akan terus mengembangkan beberapa fasilitas pelayanan. Seperti Ciawi Eye Center, kemudian menambah pelayanan hemodialisa, dan menambah ruang ICU juga. Karena RSUD Ciawi adalah rumah sakit rujukan yang membutuhkan pelayanan-pelayanan intensif,” jelas dr Fusia Meidiawaty.
Bogor Pain Center
Kepala Instalasi Manajemen Nyeri Bogor Pain Center RSUD Ciawi periode 2019-2023 dr. Henny Widyastuti, Sp.An, M.Kes, FIPM, Subsp.MN(K), menjelaskan, Instalasi Manajemen Nyeri Bogor Pain Center bentuk sustainability (keberlangsungan) sebuah layanan, di mana faktor sustainability ini merupakan tantangan bagi siapapun, terutama para penyelenggara layanan yang layanan tersebut masih relatif baru di masyarakat.
“Kunjungan ini merupakan kehormatan bagi kami para penyelenggara layanan nyeri yang masih dibilang ‘sedikit’ di Indonesia. Nyeri dan saya pribadi sebagai dokter spesialis anestesi konsultan manajemen nyeri merupakan bagian tak terpisahkan dari paliatif ini, baik paliatif kanker maupun paliatif non kanker,” ungkapnya.
Apalagi, sambung dr Henny, dengan dikeluarkannya Kepmenkes No 2180 Tahun 2023 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Paliatif di mana Tata Laksana Nyeri merupakan kegiatan yang disebutkan pertama dalam kegiatan pelayanan paliatif tersebut. Hal ini juga sesuai dengan Kepmenkes No 481 Tahun 2019 Tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Nyeri bahwa dokter spesialis anestesi merupakan salah satu dokter penanggung jawab pemberi layanan nyeri tersebut, di samping dokter spesialis lainnya yaitu dokter spesialis ortopedi, spesialis rehabilitasi medik, spesialis syaraf dan spesialis bedah syaraf.
Founder Instalasi Manajemen Nyeri Bogor Pain Center RSUD Ciawi dr Mohammad Tsani Musyafa, M.Kes., Sp.OT yang sekaligus seorang praktisi nyeri intervensi mengatakan bahwa pihaknya sangat bersyukur dengan kehadiran tamu dari 15 negara ini.
“Inilah bentuk tantangan bagi kita dalam mengembangkan sebuah layanan yang bersumber dari sebuah inovasi. Sebuah tantangan berarti sebuah stimulus bagi munculnya inovasi-inovasi selanjutnya. Jadi bagaimana kita terus bertahan memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat pada tahapan berikutnya, apalagi Instalasi Manajemen Nyeri Bogor Pain Center RSUD Ciawi ini merupakan instalasi manajemen nyeri pertama di rumah sakit di Indonesia yang memberikan layanan nyeri secara komprehensif, multidisiplin dan multiprofesi berbentuk instalasi yang merupakan unit layanan resmi sesuai regulasi di sebuah rumah sakit,” jelasnya.
Layanan nyeri di Instalasi Manajemen Nyeri Bogor Pain Center RSUD Ciawi ini diberikan secara multidisiplin oleh berbagai dokter spesialis, dan secara multiprofesi baik dokter spesialis nyeri, perawat nyeri, radiografer nyeri, farmasi nyeri dan juga dukungan profesi yang lain yang secara bersama-sama memberikan layanan nyeri secara komprehensif yang bermanfaat pada pasien dengan gangguan nyeri, baik nyeri akut, nyeri kronis kanker maupun nyeri kronis non kanker.
Kepala Instalasi Manajemen Nyeri Bogor Pain Center RSUD Ciawi periode 2023 sampai sekarang, dr. Wahyu Bimantoro, Sp.An, Subsp.IC(K), FIP menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak atas acara kunjungan ini yang terlaksana dengan sangat baik.
“Kunjungan ini adalah untuk kita semua, kita adalah sebuah tim yang sudah seharusnya saling mendukung dan saling bekerjasama dalam memberikan pelayanan terbaik, terutama untuk jajaran Pemerintah Kabupaten Bogor dan seluruh Civitas Hospitalia tercinta RSUD Ciawi yang dengan terus semangat memberikan nilai kemanfaatan dan kebaikan bagi masyarakat dan harapannya bahwa wadah Instalasi Manajemen Nyeri ini ke depannya dapat diduplikasikan ke berbagai rumah sakit di seluruh Indonesia, dan bahkan di dunia. Semoga layanan ini menjadi amal kebaikan dan amal jariyah bagi kita semua, aamiin,” harapnya.
Sebagai tambahan, Instalasi Manajemen Nyeri RSUD Ciawi atau Bogor Pain Center ini telah mengikuti berbagai ajang lomba inovasi baik dari tingkat kabupaten, tingkat provinsi dan juga di tingkat nasional. Instalasi Manajemen Nyeri Bogor Pain Center RSUD Ciawi ini mampu membawa Kabupaten Bogor meraih IGA (Innovation Government Awards) sebuah penghargaan tertinggi dari Kementerian Dalam Negeri selama dua tahun berturut-turut yaitu tahun 2021 dan tahun 2022 sehingga menjadikan Kabupaten Bogor sebagai Kabupaten Terinovatif se-Indonesia dari total 514 Kabupaten/Kota yang ada.
(Acep Mulyana)