Bogordaily.net – Menanggapi laporan peningkatan kasus Human Metapneumovirus (HMPV) di China, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor memberikan klarifikasi dan himbauan resmi kepada masyarakat.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, dr. Sri Nowo Retno, MARS, menegaskan bahwa hingga saat ini belum ditemukan kasus HMPV di wilayah Kota Bogor.
HMPV adalah virus RNA yang pertama kali diidentifikasi pada 2001 di Belanda dan menyebabkan infeksi saluran pernapasan pada manusia.
Menteri Kesehatan menyatakan bahwa virus ini berbeda dengan COVID-19, karena merupakan virus lama yang sudah dikenal sistem imunitas manusia dan bersifat mirip dengan flu biasa.
Gejala dan Penyebaran
HMPV menyebabkan gejala seperti batuk, demam, hidung tersumbat, dan sesak napas.
Pada kasus berat, virus ini dapat berkembang menjadi bronkitis atau pneumonia. Masa inkubasinya berkisar 3-6 hari, dan penyebaran virus terjadi melalui:
1. Sekresi dari batuk atau bersin.
2. Kontak langsung seperti berjabat tangan.
3. Menyentuh permukaan yang terkontaminasi virus dan menyentuh mulut, hidung, atau mata.
Meski demikian, hingga saat ini belum ada terapi antivirus atau vaksin spesifik untuk menangani HMPV. Pengobatan yang dilakukan bersifat suportif.
Menurut data, tren Influenza Like Illness (ILI) di Indonesia sepanjang 2023-2024 berada di rentang 36.000-57.000 kasus per minggu.
Di Kota Bogor, tren ILI pada 2024 menunjukkan penurunan di akhir Desember, dengan puncak kasus terjadi pada Maret.
Sementara itu, kasus Pneumonia pada 2024 lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Di Kota Bogor, tren Pneumonia stagnan dengan puncak kasus terjadi pada Januari.
Langkah Dinkes Kota Bogor
Sebagai bentuk kewaspadaan dini, Dinas Kesehatan Kota Bogor telah mengambil sejumlah langkah, di antaranya memantau tren Pneumonia dan ILI melalui Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR).
Menginstruksikan rumah sakit dan puskesmas untuk melaporkan jika ditemukan klaster penyakit infeksi pernapasan. Berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan dan Dinkes Jawa Barat untuk perkembangan kasus HMPV.
Melakukan edukasi kepada masyarakat terkait pencegahan HMPV melalui media sosial dan layanan puskesmas.
Himbauan kepada Masyarakat
Dinkes Kota Bogor menghimbau masyarakat untuk tidak panik, namun tetap waspada dengan menjaga pola hidup bersih dan sehat (PHBS).
Langkah pencegahan yang dianjurkan meliputi mencuci tangan secara rutin. Istirahat yang cukup.Mengonsumsi makanan bergizi seimbang. Mengenakan masker saat merasa tidak sehat. Segera berkonsultasi dengan tenaga medis jika muncul gejala mencurigakan.
“Kesadaran masyarakat dalam menjaga kesehatan diri dan lingkungan sangat penting untuk mencegah penyebaran penyakit,” ungkap dr. Sri Nowo Retno.***
(Ibnu Galansa)