Friday, 10 January 2025
HomeKota BogorDirut Perumda Trans Pakuan Bebekan Kondisi BisKita yang “Sempoyongan”

Dirut Perumda Trans Pakuan Bebekan Kondisi BisKita yang “Sempoyongan”

Bogordaily.net – Direktur Utama Perumda Trans Pakuan, Rachma Nissa menjelaskan kondisi BisKita yang kini “sempoyongan“.

Menurutnya sejak 2021, Biskita didanai melalui APBN. Namun, mulai 2024, subsidi tersebut dialihkan ke pemerintah daerah.

“Anggaran dari DPRD hanya sebesar 10 Milyar, dan itu tidak cukup untuk operasional Biskita selama 2025,” jelas Rachma.

Rachma optimis bahwa dengan adanya bantuan dari Kementerian Dalam Negeri terkait koordinasi, pemerintahan yang baru dengan walikota terpilih dapat memperoleh dana operasional dari Kementerian Perhubungan untuk tahun 2025.

“Kami berharap pemerintahan baru bisa segera menemukan solusi untuk masalah ini,” pungkasnya.

Sementara itu, anggota Komisi II DPRD Kota Bogor dari Partai Amanat Nasional (PAN), Achmad Rifki Alaydrus angkat bicara mengenai isu pemberhentian transportasi BisKita di Kota Bogor.

“Polemik Biskita ini sudah berlangsung lama, terutama terkait tarik ulur subsidi antara pemerintah pusat dan Pemkot Bogor. Ketidakcermatan Pemkot, khususnya Pj Walikota dan Kepala Dinas Perhubungan, dalam berkomunikasi menjadi salah satu penyebab utama. Seharusnya proyek ini mendapat dukungan subsidi penuh dari pusat, namun kenapa justru kita menolak di tengah jalan,” ujar Rifky, Jum’at 10 Januari 2025.

Ia menyoroti bahwa anggaran APBD kota Bogor belum memadai untuk menanggung subsidi tersebut, mengingat masih banyak program lain yang juga membutuhkan dana.

Rifky menyatakan bahwa komunikasi yang kurang dengan pusat seharusnya tidak terjadi, dan walaupun ada upaya komunikasi akhir-akhir ini, ia menilai langkah tersebut sudah terlambat dan masyarakat telah menjadi pihak yang dirugikan.

“Saya berharap PJ Walikota tidak membuat kebijakan blunder yang dapat merugikan perjalanan pemerintahan kota Bogor ke depan,” tambahnya.

Rifky menuturkan, akan terus berupaya kepada pimpinan di komisi ll agar bisa bersama-sama mencari solusi dengan Pemkot agar kepastian pelayanan transportasi ini bisa terus berjalan.

“Walaupun di masa transisi selama satu bulan ke depan sudah ada upaya dari Pemkot tetapi kita perlu memberikan kepastian kepada masyarakat luas dan insya Allah di Minggu depan kami di komisi ll akan berupaya berkomunikasi dengan Kementerian Perhubungan Republik Indonesia (Kemenhub). Mohon doanya semoga ada solusi secepatnya perihal masalah ini,” imbuh dia.***

(Ibnu Galansa)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here