Sunday, 5 January 2025
HomeNasionalKisah Dokter Gigi Gratis di Bogor yang Inspiratif, Demi Dedikasi dan Pelayanan...

Kisah Dokter Gigi Gratis di Bogor yang Inspiratif, Demi Dedikasi dan Pelayanan Masyarakat

Bogordaily.net – Ini kisah inspiratif dokter gigi gratis di Bogor. Namanya drg, Fatmasari Pangesti.

Siapa sangka, perjalanan seorang dokter gigi bisa dimulai dari mimpi yang berbeda. Begitu pula kisah dokter gigi muda asal Bogor, yang awalnya bercita-cita menjadi dokter umum ini.

Takdir sudah membawanya menempuh pendidikan di jurusan kedokteran gigi, hingga kini ia menjadi sosok yang dikenal tak hanya karena keahliannya, tetapi juga karena dedikasinya membantu masyarakat dengan layanan kesehatan gratis.

“Sebenarnya, awalnya saya ingin jadi dokter umum, tapi ya namanya jalan hidup, saya diterima di kedokteran gigi. Awalnya terpaksa, tapi lama-lama saya menikmati. Apalagi saat saya sadar, banyak yang membutuhkan bantuan kesehatan gigi dan mulut, terutama karena biaya perawatan gigi itu mahal,” ungkapnya saat berbincang.

Dedikasi Dokter Gigi Gratis di Klinik  Ibnu Sina Baznas Kota Bogor

Bekerja di Klinik Ibnu Sina Baznas Kota Bogor, dokter ini merasa menemukan panggilan hatinya. Dengan layanan gratis, ia membantu masyarakat yang membutuhkan tanpa memikirkan keuntungan.

“Kadang sedih sih, ada pasien yang baru mau ke dokter kalau sudah parah sakitnya. Padahal, kalau rutin kontrol setiap enam bulan sekali, banyak masalah bisa dicegah,” katanya.

Ia juga bercerita tentang tantangan selama pendidikan. “Kita nggak cuma belajar teori, tapi harus benar-benar menyelesaikan kasus pasien. Misalnya bikin gigi palsu, itu nggak bisa setengah-setengah. Pasien harus nyaman dan puas dengan hasilnya.”

Membawa Harapan untuk Masyarakat

Dokter muda ini juga mengaku merasa bahagia saat mendengar pasien berterima kasih setelah sembuh. “Pernah ada kakek-kakek bilang, ‘Makasih ya, Dok, sekarang saya sudah bisa makan enak.’ Itu rasanya nggak bisa digantikan uang.” ujarnya.

Meski gaji di klinik gratis jauh dari kata besar, ia tetap bersyukur. “Yang penting hati saya tenang. Melihat orang sembuh dan merasa terbantu itu sudah cukup buat saya.” katanya.

Dukungan Keluarga dan Semangat Membantu

Lahir dari keluarga sederhana—ayah seorang perawat dan ibu seorang guru—ia merasa bersyukur bisa mencapai cita-citanya.

“Orang tua saya sering diremehkan karena penghasilan yang pas-pasan. Tapi mereka selalu yakin sama saya, dan Alhamdulillah sekarang saya bisa membanggakan mereka.”

Ia pun berpesan kepada generasi muda yang ingin menjadi dokter. “Nggak harus pintar banget, kok. Yang penting rajin dan mau berusaha. Kalau ada dosen galak atau tantangan lain, jangan menyerah. Karena jadi dokter itu lebih dari sekadar profesi, ini soal memberi manfaat untuk orang lain.”

Ajakan untuk Masyarakat

Bu dokter ini juga mengajak masyarakat Bogor untuk memanfaatkan layanan di Klinik Ibnu Sina Baznas Kota Bogor.

“Klinik kami buka setiap Senin sampai Kamis, pagi sampai selesai. Semuanya gratis, termasuk obat-obatannya. Jadi, jangan ragu untuk datang, ya,” ujarnya soal layanan praktek dokter gigi gratis di Bogor ini.

Kisahnya menjadi bukti bahwa profesi dokter gigi tidak hanya soal keahlian medis, tetapi juga tentang hati yang tulus untuk membantu sesama.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here