Monday, 27 January 2025
HomeNasionalMenhub Ungkap Strategi Hadapi Lonjakan Mudik Lebaran 2025

Menhub Ungkap Strategi Hadapi Lonjakan Mudik Lebaran 2025

Bogordaily.net – Menteri Perhubungan () Dudy Purwagandhi memaparkan rencana strategis lintas sektor untuk memastikan kelancaran angkutan mudik dan arus balik .

Fokus utamanya adalah memberikan pengalaman perjalanan yang selamat, nyaman, dan efisien bagi masyarakat.

Hal ini menjadi perhatian besar mengingat adanya dua hari besar yang berdekatan, yakni Hari Raya Nyepi pada 29 Maret 2025 dan Hari Raya Idul Fitri yang diprediksi jatuh pada 31 Maret–1 April 2025.

Lonjakan Pergerakan Masyarakat Akibat Libur Panjang

menyoroti bahwa libur panjang kali ini berpotensi memicu lonjakan mobilitas masyarakat secara masif.

“Masa libur panjang akan berdampak signifikan pada pergerakan masyarakat. Selain itu, tanggal mulai dan selesainya libur akan memengaruhi tingkat kepadatan selama masa angkutan Lebaran. Termasuk juga penentuan puncak arus mudik dan arus balik,” ujar .

Belajar dari pengalaman sebelumnya, menyatakan pentingnya kolaborasi antarlembaga untuk mengantisipasi tantangan selama masa mudik.

Langkah ini mencakup kesiapan moda transportasi, infrastruktur, serta pengaturan jadwal perjalanan guna menghindari penumpukan di titik-titik rawan kemacetan.

Capaian Positif Angkutan Nataru Jadi Bekal Penting

Dudy Purwagandhi optimistis bahwa pelaksanaan Angkutan dapat berlangsung lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Ia merujuk pada kesuksesan masa angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025 yang mendapat respons positif dari masyarakat.

“Alhamdulillah, berkat kolaborasi pada masa angkutan Nataru kemarin, survei dari UGM menunjukkan 86 persen masyarakat puas. Nilai ini menjadi catatan berharga karena nanti jumlah penduduk yang melakukan perjalanan saat Lebaran diperkirakan jauh lebih banyak,” ungkapnya.

Strategi Komprehensif untuk

menjelaskan bahwa pihaknya sedang mempersiapkan langkah strategis, mulai dari pengaturan jalur mudik, penyediaan layanan transportasi yang memadai, hingga pengawasan ketat terhadap keselamatan perjalanan.

Koordinasi dengan pihak-pihak terkait, seperti Kementerian PUPR, Kepolisian, dan operator transportasi, terus diperkuat agar semua aspek dapat berjalan sesuai rencana.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here