Bogordaily.net – Ribuan jamaah antusias mengikuti pelaksanan Isra Mikraj di Masjid Jami Nurul Huda, Desa Cilebut Timur, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, pada Minggu 26 Januari 2025 malam.
Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Jami Nurul Huda Ust Muhammad Ridwan menyampaikan ucapan terima kasih kepada para jamaah yang telah hadir.
Dan juga kepada jajaran aparat keamanan yang telah mensukseskan kegiatan Isra Mikraj agar dapat berjalan aman dan juga kondusif.
“Pertama saya menyampaikan terima kasih kepada aparat keamanan yang telah hadir dan juga para jamaah yang senantiasa diberkahi oleh Allah SWT,” kata Ustadz M Ridwan dalam sambutanya, Minggu 26 Januari 2025.
Ia berharap, semoga dalam perayaan isra miraj ini para jamaah bisa mengamalkan apa saja yang telah disampaikan oleh penceramah, dan Allah SWT memberikan keberkahan kepada jamaah dalam menjalani kehidupan.
“Dengan wasilah kita bersama memperingati Isra Mikraj ini senantiasa doa doa kita dikabul oleh Allah. Semoga yang telah memberikan pengorbanan untuk peringatan isra miraj senantiasa dilipatgandakan pahalanya oleh Allah,” jelasnya.
Sementara itu, penceramah KH Akhmad Khawasi menjelaskan bahwa, malam Isra Mikraj adalah malam yang penuh perjuangan dan cinta dari nabi Muhammad SAW kepada umatnya.
Menurutnya, pada malam itu beliau (Nabi Muhammad SAW) rela bolak balik, menghadap Allah SWT untuk memohon keringanan agar umatnya tidak merasa terlalu berat dalam menjalankan sholat.
“Awalnya, Allah SWT memerintahkan umat islam untuk melaksanakan sholat sebanyak lima puluh waktu sehari semalam. Namun, karena perhatian nabi Muhammad SAW terhadap keadaan dan kemampuan umatnya,” ujar KH Akhmad Khawasi.
Kemudian, lanjut dia, beliau (Nabi Muhamamd SAW) terus memohon kepada Allah SWT atas kasih sayang dan rahmat-Nya Allah SWT mengurangi kewajiban tersebut menjadi lima waktu saja.
“Meski jumlahnya menjadi lima waktu. Allah SWT tetap memberikan pahala yang setara dengan melaksanakan 50 kali sholat,” imbuhnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, meskipun sholat telah diringankan menjadi lima waktu, banyak umat nabi Muhammad SAW yang masih mengabaikannya.
“Hal ini sangat menyedihkan, mengingat perjuangan beliau pada malam isra miraj yang rela bolak balik, menghadap Allah SWT, demi memberikan kemudahan bagi umatnya,” ungkap KH Akhmad Khawasi.***
Albin Pandita