Bogordaily.net – SMP Bosowa Bina Insani bekerja sama dengan Agrianita SKHB IPB menggelar webinar pendidikan dengan tema “Tantangan Pola Asuh Usia Remaja: Strategi Menghadapi Era Generasi Z dan Alpha”, Sabtu (4/1/2025).
Webinar itu dihadiri Walikota Bogor terpilih Drs. H Dedie A Rachim, M.A, Kabid Pendidikan SMP Kota Bogor, Pengawas Dinas SMP Bina Insani Dede Mohammad Riva M.Pd, PIC Bosowa School Eko Ariyanto, Humas Bosowa School Hj. Dedeh R Soerya Admadja, Dekan SKHB IPB Drh. Amrozi, Ph.D, ketua PABBI SMP BBI, dan Ketua Agrianita SKHB IPB University Drh. Denok Wisnuwardianti.
Webinar tersebut diikuti oleh para guru di lingkungan Bosowa School, undangan khusus orang tua siswa SMP Bosowa Bina Insani (BBI) dan orang tua siswa SD kelas 6 jaringan sekolah di bawah naungan Bosowa School, serta masyarakat umum dari berbagai daerah.
Adapun narasumber webinar adalah Diah Ningrum.M.ED. ( konsultan pendidikan), dan Wiwit Liftiani.S.Psi. (wakil ketua KPAID Kota Bogor). Moderator Andra Lesmana, seorang presenter TV nasional.
Webinar pendidikan tersebut dibuka secara resmi oleh Pengawas Pembina SMP Bosowa Bina Insani Dede Mohammad Riva M.Pd . “Kami sangat mengapreasi kegiatan ini. Dinas pendidikan sangat support acara ini,” ujarnya.
Walikota Bogor terpilih, Dedie A Rachim mengatakan menghadapi Gen-Z dan Alpha merupakan tantangan yang lumayan serius karena kondisi dan situasinya sudah berbeda dengan kita saat-saat masa lalu berhadapan dengan anak-anak yang mungkin tidak terlalu intens memakai gadget.
Ia menambahkan, hari ini perubahan nilai dan perilaku sudah terjadi di mana-mana.
“Oleh karena itu perlu sebuah langkah yang lebih komprehensif yang lebih memberikan dampak yang positif bagi anak-nak kita yang sedang tumbuh dan berkembang, terlebih lagi bagaimana kita sebagai orang tua juga bisa mengelola dampak dari teknologi dan medsos,” kata Dedie.
“Para orang tua dituntut mampu untuk mengatasi dampak pemakaian gadget di mana dulu (generasi kita) dapat lebih dilakukan secara manual bersama orang tua kita. Saat ini mereka lebih intens dengan gadget sehingga ada pola komunikasi yang berbeda. Oleh karena itu membangun komunikasi yang efektif menjadi salah satu alternatif, menjadi salah satu keharusan dari langkah-laangkah yang kita bangun sebagai orang tua menghadapi anak-anak Gen-Z dan juga anak-anak Gen Alpha,” ujarnya menambahkan.
Ia menegaskan, efek negative medsos sudah merambah sedemikian rupa. Termasuk mereka yang sudah terpengaruh oleh games dn aplikasi-aplikasi yang ternyata kurang match dengan bagaimana membangun hubungan yang baik antara orang tua dengan anak-anak.
”Tentunya dengan kondisi seperti ini, mungkin ke epan pemerintah khususnya di Tingkat pusat harus melakukan langkah progressif terutama untuk pembatasan penggunaan gadget,” kata Dedie.
Ia juga mengingatkan pentignya orang tua membanun komunikasi dua arah dengan anak-anak Gen Z dan Alpha.
“Penting untuk membangun rasa percaya diri mereka. Selain pembatasan, juga memberikan kesempatan kepada mereka untk berkembang sesuai dengan kondisi dan teknologi yang ada. Jangan lupa membangun pendidikan karakter, empati dan kemandirian mereka. Mempersiapkan mereka untuk menghadapi masa depan, berada di dunia nyata, dunia kerja. Tidak kalah pentingnya adalah bisa menghargai perbedaan dengan tetap mengedepankan musyawarah,” paparnya.
Sebelumnya, Kepala SMP Bina Insani, Haposan Andi Citra saat memberi pengantar webinar mengatakan, sekolah menjadi bagian peran penting dalam melakukan penanaman nilai nilai moral dan karakter positif untuk generasi masa depan yang masih berada di bangku sekolah.
Usia remaja sangat rentan akan pengaruh pengaruh sosial budaya. Apalagi pendidikan di era VUCA (volatility, uncertainty, complexity, dan ambiguity atau volatilitas, ketidakpastian, kompleksitas, dan ambiguitas). Yakni, situasi menantang dan tidak dapat diprediksi atau ketidakpastian, pesatnya teknologi digital, sosmed, yang mempengaruhi prilaku positif dan negatif usia remaja dan Generasi Z dan Alpha.
“Oleh sebab itu perlu komunikasi pola asuh dalam keluarga dan sekolah untuk mendorong ketangguhan peserta didik menghadapi masa depan. Itulah yang melatarbelakangi kami, SMP Bosowa Bina Insani dan Agriantia SKHB IPB menggelar webinar pendidikan ini,” ujar Haposan Andi.
PIC Bosowa School Eko Ariyanto mengatakan, pihaknya menyambut baik webinar tersebut. “Temanya sudah linear dengan apa yang kami lakukan di sekolah,” ujarnya.
Eko menambahkan, Bosowa School adalah sekolah yang seluruh bapak ibu gurunya telah mendapatkan pelatihan terkait dengan tahapan perkembangan.“L
“Kami mengembangkan Sekolah Bosowa, salah satunya berdasarkan teori Development Profile yang setiap fase usia tentunya memiliki tahapan perkembangan yang dapat dipedomani,” kata Eko Ariyanto.
Ketua PABBI SMP Bosowa Bina Insani, Rohana S.Si mengatakan, webinar ini diharapkan dapat menjadi wahana desiminasi pengetahuan, transfer keterampilan, dan penguatan kapasitas orangtua dalam memberikan pengasuhan di era digital.
“Dengan menerapkan pola asuh yang tepat diharapkan akan terlahir generasi muda yang tangguh, berkarakter kuat, dan berintegritas sehingga dapat menjawab tantangan-tantangan di masa depan dengan baik,” ujar Rohana.
Ketua Agrianita SKHB IPB University Drh. Denok Wisnuwardianti mengatakan, Agrianita adalah organisasi civitas perempuan IPB University (dosen dan tenaga kependidikan perempuan, istri dosen dan tenaga kependidikan, pensiunan dan warakawuri/istri pensiunan) yang programnya mengarah pada aspek pendidikan, pemberdayaan perempuan, dan pengabdian masyarakat.
Agrianita IPB jika di instansi pemerintah lainnya bernama Dharma Wanita.
“Webinar ini merupakan salah satu pelaksanaan program CARE (program Agrianita IPB di bidang kepedulian bidang pendidikan, kemanusiaan, dan peningkatan kesejahteraan) dan NET (program Agrianita IPB di bidang edukasi secara virtual, pembuatan sistem, dan aplikasi digital, serta pemanfaatan media sosial) kami, yang merupakan kepedulian kami terhadap pendidikan anak-anak penerus masa depan bangsa,” kata Denok.
Ia menambahkan, “Disadari atau tidak, beberapa tahun belakangan ini kita berada dalam situasi perubahan jaman yang sangat cepat, sehingga banyak sekali perbedaan dan ketimpangan antara generasi old (tua) dan generasi kekinian ( orang tua dan anak), sehingga selaku orang tua, kita harus dapat menyesuaikan diri.”
Di ujung sambutannya, ia mengatakan, pihaknya mengucapkan terima kasih atas dukungan semua pihak dan para sponsor serta donatur, yaitu: Pimpinan SMP Bosowa Bina Insani dan jajarannya, Pimpinan SKHB IPB University dan jajarannya, Pengurus PABBI dan jajarannya, Pengurus Agrianita SKHB, Sponsor utama PT Telkom Indonesia, serta sponsor pendukung: Improve Education Consulting dan AROEM Restaurant & Ballroom. ****