Bogordaily.net – Warga Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengungkapkan kesulitan mereka dalam mendapatkan gas LPG 3 kg saat Wakil Menteri ESDM, Yuliot Tanjung, melakukan kunjungan di pangkalan gas dekat rumah Presiden Prabowo di Desa Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, pada Selasa, 4 Februari 2025.
Pada kesempatan tersebut, ratusan warga terlihat mengantri secara tertib untuk mendapatkan gas LPG yang baru saja turun dari truk.
Salah satu warga Babakan Madang, Sapri, mengaku telah menunggu selama empat jam untuk membeli gas LPG demi keperluan berjualan.
“Capek nunggu, saya mau jualan saja terhambat. Sudah empat jam nunggu,” kata Sapri kepada wartawan pada Selasa, 4 Februari 2025.
Sapri juga menilai kebijakan pemerintah yang melarang warung eceran menjual gas LPG 3 kg malah menyulitkan masyarakat.
“Kalau ada pengecer, tidak akan seperti ini. Tidak perlu antre panjang seperti ini,” jelasnya.
Menurutnya, kebijakan tersebut kurang efektif meskipun harga gas di agen dan pengecer lebih mahal.
“Kurang efektif, lebih baik ada pengecer daripada harus antre panjang di agen seperti ini,” ujar Sapri.
Warga lainnya, Dena, mengungkapkan kesulitan yang dialaminya saat gas LPG di rumahnya habis, karena jarak dari rumah ke agen cukup jauh.
“Kalau habis malam, misalnya mau masak mie, masa harus ke agen? Kalau ada pengecer, bisa langsung tanya ‘Ada gas, Pak?'” ucap Dena.
Ia juga menjelaskan, antrean di agen atau pangkalan gas sangat panjang, menghabiskan banyak waktu dan tenaga.
“Sekarang warga harus ke sini, dan otomatis saya yang tinggal dekat pangkalan tidak kebagian,” tuturnya.
(Albin Pandita)