Bogordaily.net — Pondok Pesantren Al Maghfirah (Kampung Maghfirah) terus melakukan aktivitas pembangunan di lereng Gunung Pangrango, Desa Tangkil, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Pantauan di lokasi pada Rabu, 19 Februari 2025, sejumlah pekerja nampak sedang membangun sebuah bangunan beton di area Kampung Maghfirah seluas 30 hektare.
Sementara sejumlah bangunan permanen terlihat lebih dulu berdiri seperti aula, masjid, kantor, ruang santri, minimarket, bangunan madrasah, Sekolah Tinggi Ilmu Pendidikan Islam (STIPI), hingga bungalow.
Masih di lokasi yang sama, Kampung Maghfirah juga telah melakukan pengupasan lahan menggunakan alat berat bakal pendirian panti.
Beberapa hari belakangan, warga mengadukan telah terjadi bencana alam banjir. Warga menduga banjir akibat limpasan air yang meluap dari sejumlah bangunan vila termasuk Kampung Maghfirah.
“Ya, pada saat hujan deras terjadi banjir besar sampai menggenangi perkampungan warga danq madrasah di bawahnya. Kejadiannya beberapa hari lalu. Kami pernah protes ke Maghfirah tapi mereka tidak mengakuinya,” ungkap Jw, warga Desa Tangkil, yang tak jauh dari lokasi Kampung Maghfirah, Rabu, 19 Februari 2025.
Sebagai informasi, Kampung Maghfirah dikelola Yayasan Maghfirah Bina Umat di bawah pimpinan Ahmad Hatta.
Informasi lain yang diperoleh, seluruh bangunan Kampung Maghfirah belum mengantongi Perizinan Bangunan Gedung (PBG) lantaran berada di atas tanah garapan eks PT Redjo Sari Bumi (RSB).
Terkait perizinan tersebut, Kepala UPT Pengawasan Bangunan Wilayah Ciawi DPKPP Kabupaten Bogor, Agung Tarmedi, yang dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp tidak memberikan tanggapan.
“Terus terang saja kami susah masuk ke Maghfirah. Kami juga menyayangkan sekian kali kami mengundang ke kecamatan tidak pernah hadir dari pihak Maghfirah,” ujar Anggota Satpol PP Kecamatan Caringin, Yanto.
(Amul)