Bogordaily.net – Pelaksanaan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) mulai dilaksanakan di 105 titik Puskesmas Kabupaten Bogor, salah satunya di Puskesmas Cimandala, Kecamatan Sukaraja, pada Senin 10 Februari 2025.
Dalam pelaksanaan CGK tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor menyebut masih banyak pasien yang kesulitan menggunakan aplikasi kesehatan Satu Sehat.
Adapun, CKG tersebut merupakan salah satu program Asta Cita Prabowo Subianto yang berfokus pada pelayanan cek kesehatan gratis untuk warga di hari ulang tahun.
Plt Kepala Dinas Kesehatan, Agus Fauzi mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan upaya pemerintah pusat hingga daerah dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
“Hari ini kita ada kegiatan untuk proses pelaksanaan cek kesehatan gratis atau CKG atau istilahnya check up. CKG ini merupakan program pemerintah pusat, dalam rangka meningkatkan tentunya derajat kesehatan kesehatan masyarakat,” kata Agus Fauzi kepada wartawan, Senin 10 Februari 2025.
Ia menjelaskan, masyarakat yang berulang tahun, bisa melakukan pemeriksaan secara gratis di rumah sakit atau puskesmas terdekat dengan hanya membawa identitas kependudukan.
“Dengan harapannya bahwa adanya kesehatan gratis ini kita melakukan screening terhadap masyarakat kita apabila ditemukan identifikasi bahwa resiko-resiko penyakit akan segera ditindak lanjuti,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menyebut masih banyak warga yang gagap teknologi alias Gaptek dalam mendaftarkan diri pada aplikasi satu sehat mobile sebelum melakukan CKG.
“Permasalahannya masyarakat masih belum ada yang tau, masih Gaptek dengan aplikasi satu sehat mobile nya, tapi nanti kita bertahap insya allah gencar ke depan puskesmas akan semakin baik,” ujar Agus Fauzi.
Sementara, itu, Pj Bupati Bogor Bachril Bakri menjelaskan bahwa, di hari pertama Cek Kesehatan Gratis (CKG) ini sebanyak 21 pasien telah diperiksa.
Menurutnya, sejumlah pasien tersebut mengeluhkan terkait terkendala penggunaan aplikasi satu sehat.
“Jadi problemnya adalah harus ada aplikasi yang dimanfaatkan mereka harus mendaftar aplikasi Satu Sehat Mqobile (SSM) dan beberapa masyarakat yang belum terbiasa menggunakan apk tersebut,” ucap Bachril Bakri.
Selain itu, pihaknya meminta dinas terkait agar melaksanakan sosialisasi untuk mengatasi ketidaktahuan dari masyarakat, terkait aplikasi Satu Sehat Mobile (SSM).
“Tapi tadi juga ada solusi yaitu mereka bisa dibantu dengan apk web kesehatan namanya dan juga secara manual jadi itu salah satu kendala yang dihadapi karena memang ketidak ketahuan,” ungkapnya.***
(Albin Pandita)