Bogordaily.net – Kebijakan efisiensi anggaran yang tengah digulirkan pemerintah berpotensi memangkas sektor pendidikan secara signifikan.
Pemotongan anggaran ini dapat berdampak langsung pada penerima bantuan pendidikan yang terancam putus kuliah, semakin berkurangnya dana riset, serta meningkatnya Uang Kuliah Tunggal (UKT) di berbagai perguruan tinggi.
Jika situasi ini dibiarkan, masa depan generasi muda dan kemajuan bangsa akan menjadi taruhannya.
Ryan Nasruddin, Koordinator BEM PTNU Bogor Raya, menyoroti bahwa kebijakan ini bukan lagi sekadar efisiensi, tetapi telah mempertaruhkan masa depan bangsa demi program populis yang efektivitasnya belum tentu teruji.
“Negara bukan lagi melakukan efisiensi, tapi mempertaruhkan masa depan bangsa hanya demi program populis yang sebenarnya belum tentu efektif. Ini jelas bukan kebijakan rasional, melainkan bentuk ketidaksiapan pemerintah dalam mengelola kebijakan prioritas nasional,” tegas Ryan.
Kenaikan UKT yang tak terhindarkan akibat pemangkasan anggaran akan semakin membebani mahasiswa, terutama dari kalangan kurang mampu.
Selain itu, berkurangnya dana riset dapat menghambat inovasi dan perkembangan ilmu pengetahuan yang sejatinya menjadi kunci daya saing bangsa di era global.
BEM PTNU Bogor Raya mendesak pemerintah untuk segera mengevaluasi kebijakan efisiensi anggaran ini dan memastikan sektor pendidikan tetap menjadi prioritas utama.
Pendidikan bukan sekadar angka dalam laporan keuangan negara, tetapi investasi jangka panjang bagi kemajuan Indonesia.
Tuntutan BEM PTNU Bogor Raya
1. Menolak pemangkasan anggaran pendidikan yang berdampak pada mahasiswa dan akademisi.
2. Menjamin keberlanjutan bantuan pendidikan bagi mahasiswa kurang mampu.
3. Menghentikan kebijakan kenaikan UKT yang semakin membebani mahasiswa.
4. Memastikan dana riset tetap tersedia untuk mendukung inovasi dan kemajuan ilmu pengetahuan.
BEM PTNU Bogor Raya mengajak seluruh elemen masyarakat, akademisi, serta mahasiswa untuk bersatu dalam memperjuangkan hak atas pendidikan yang berkualitas dan terjangkau. Masa depan bangsa tidak boleh dikorbankan demi kepentingan jangka pendek.***