Bogordaily.net – Ratusan orang berkumpul di sepanjang Jalan Raya Ciampea untuk menunggu kedatangan rombongan barongsai.
Parade Cap Go Meh atau CGM 2025 sepanjang satu kilometer yang dimulai dari Vihara Hok Tek Bio hingga Jalan Raya Sukarna dimulai pukul 20:00 WIB .
CGM kali ini, menampilkan kesenian angklung, penggotongan Kimsin (patung-patung) dan ditutup dengan aksi Barongsai.
“Saya bersama anak sejak pukul 18:00 WIB sengaja menunggu pawai Barongsai di sepanjang Jalan Sukarna Ciampea,” ujar Wati warga Desa Benteng, Kecamatan Ciampea.
Wati mengaku awalnya anak pengen melihat parade barongsai di Kota Bogor karena sekolah jadi tidak bisa nonton. Kesempatan terakhir bisa melihat aksi Barongsai di Vihara Hok Tek Bio hing jadi kesempatan ini dimanfaatkan.
“Setiap tahun saya sama keluarga menyaksikan parade barongsai. Namun, kali ini kurang ramai seperti tahun lalu,” ungkapnya.
Ketua Panitia Pelaksana Irwan Limansari mengungkapkan yang pasti ekonomi parah, terus terang bagi kaum Tionghoa menengah ke bawah.
“Situasi ekonomi seperti tahun 1998, toko di pasar sini saya hitung tidak ada progres, entah itu karena efek IKN. Hari ini kita semua lagi iket perut. Tahun ini saya memperihatinkan, walaupun sebenarnya kalo diliat dari tahun sebelumnya. Kita nggak bisa keluar banyak dana, karena semua paceklik, semua krisis,” katanya.
Menurut dia, tahun ini tahun ular, kalo dari karakteristik melambangkan simbol kecerdasan, ketenangan, dan strategi. Maka dari itu, tahun ini dipercaya akan membawa energi refleksi dan kebijaksanaan dalam pengambilan keputusan.
Cap Go Meh itu perayaan tanggal 15 bulan 1 Imlek, merayakan bulan purnama pertama, merayakan awal musim tanam bagi kalender petani.
“Tapi karena kita bijak memutuskan, jangan bentrok sama Bogor, agar semua tempat bisa didatangi temen-temen yang lain,” tambahnya
Ia yg bersyukur bisa tetap berjalan perayaan, walaupun sederhana tapi warga Ciampea cukup antusias.
“Ini jadi Closing Ceremony, jadi kalo udah lewat Cap Go Meh, jadi udah ditutup, Imleknya selesai. Harapannya ke depan ekonomi bisa membaik. Pendapat pribadi, IKN jangan dipaksain, ibarat matiin api se gerobak pake segelas air,”⁹* katanya. ***