Bogordaily.net – Binturong (Arctictis binturong) adalah satwa yang menarik dan unik. Meskipun sering disebut “bear-cat” atau kucing beruang, binturong sebenarnya tidak memiliki hubungan dekat dengan beruang maupun kucing. Satwa ini termasuk dalam keluarga Viverridae, yang juga mencakup musang.
Habitat dan Penyebaran
Binturong hidup di hutan hujan tropis di Asia Selatan dan Asia Tenggara, termasuk India, Bhutan, Bangladesh, Nepal, Kamboja, Thailand, dan Indonesia. Sayangnya, akibat perusakan hutan, populasi binturong semakin menurun dan kini berstatus “Rentan” dalam daftar konservasi dunia.
Ciri Khas Binturong
Binturong memiliki tubuh besar dengan bulu hitam atau cokelat tua yang lebat. Ukurannya bisa mencapai 95 cm untuk panjang tubuhnya, sementara ekornya sendiri bisa mencapai 90 cm! Ekor panjang ini berfungsi seperti tangan tambahan yang membantu mereka bergerak di antara cabang-cabang pohon.
Selain ekor yang kuat, binturong juga memiliki kemampuan unik untuk memanjat pohon dengan baik. Kaki belakangnya bisa berputar ke belakang, sehingga mereka bisa turun dari pohon dengan kepala terlebih dahulu tanpa kehilangan cengkeraman.
Yang paling menarik, binturong memiliki kelenjar bau di pangkal ekornya yang mengeluarkan aroma khas seperti popcorn atau pandan. Bau ini digunakan untuk menandai wilayah dan mungkin sebagai cara berkomunikasi dengan sesama binturong.
Makanan Binturong
Binturong bear-cat adalah hewan omnivora, yang berarti mereka memakan berbagai jenis makanan. Mereka senang menyantap buah-buahan, daun, tunas, serangga, bahkan mamalia kecil seperti tikus. Meski termasuk dalam ordo karnivora, mereka lebih banyak mengonsumsi buah-buahan. Dengan kebiasaan ini, binturong berperan penting dalam menyebarkan biji-bijian dan membantu keseimbangan ekosistem hutan.
Kebiasaan dan Cara Hidup
Binturong adalah hewan nokturnal, artinya mereka lebih aktif pada malam hari. Selain itu, mereka juga arboreal, yang berarti mereka menghabiskan sebagian besar waktunya di atas pohon. Karena ukurannya yang besar, binturong tidak bisa melompat dari satu pohon ke pohon lain seperti monyet. Sebagai gantinya, mereka harus turun ke tanah terlebih dahulu sebelum memanjat pohon lain.
Ancaman dan Upaya Pelestarian
Sayangnya, populasi binturong semakin menurun akibat hilangnya habitat alami mereka. Penebangan hutan dan perburuan liar menjadi ancaman utama bagi kelangsungan hidup satwa ini. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menjaga hutan dan mendukung upaya konservasi agar binturong tetap bisa hidup di alam liar.
Kesimpulan
Binturong adalah satwa yang unik dan memiliki banyak keistimewaan. Dari ekornya yang kuat, bau khas seperti popcorn, hingga perannya dalam ekosistem hutan, binturong menunjukkan betapa menariknya keanekaragaman hayati di dunia ini. Yuk, ajak si kecil untuk lebih mengenal dan mencintai satwa liar seperti binturong agar mereka tumbuh dengan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan!***