Bogordaily.net – Entah apa yang ada di pikiran Kapten Lukas Kustaryo saat mengetahui 431 orang penduduk sekitaran Rawagede Karawang dibantai Belanda gara gara dirinya.
9 Desember 1947, Divisi I KNIL yang dipimpin Mayor Alphonse Jean Henri Wijnen mendatangi Rawagede untuk menangkap Kapten Lukas.
Tidak menemukan Sang Begundal Karawang ini yang sedang bergerilya di sana, Belanda marah, mengumpulkan semua laki-laki dewasa lalu dibantai dengan cara ditembak.
Lukas yang saat itu menjadi Komandan Kompi Batalyon I Siliwangi Karawang Bekasi, sering kali membuat marah Belanda dengan aksi-aksi heroiknya.
Lukas seringkali memakai seragam tentara Belanda untuk membunuh mereka secara tiba-tiba dengan cara menusuk.
Ia juga pernah membajak kereta api yang membawa senjata. Tubuhnya yang kecil dan gesit membuatnya selalu lolos dari tangkapan Belanda.
Belanda menjulukinya sebagai Begundal Karawang dan pernah menghargai tubuhnya seharga 10.000 Gulden.
Di Taman Makam Pahlawan Sampurna Raga Desa Balongsari Kec Rawamerta Kab Karawang, dimakamkan 181 dari 431 orang korban pembantaian Belanda.
Jigur, salah satu cucu Sangkim yang dimakamkan di TMP berkisah, ibunya dan keluarga korban lainnya pernah didatangi perwakilan Kedutaan Belanda.
Mereka datang meminta maaf dan memberikan santunan.
Pinot Johnny