Bogordaily.net – SMP Mardi Waluya Cibinong buka suara terkait insiden pemukulan yang terjadi saat pertandingan basket antara Siswa SMP Mardi Waluya dan SMPN 1 Bogor beberapa waktu lalu.
Kepala Sekolah SMP Mardi Waluya Cibinong Rina Astuti menjelaskan bahwa, pihaknya turut meminta maaf atas insiden tersebut kepada keluarga korban, SMPN 1 Bogor, Perbasi dan masyarakat luas.
Menurut Rina, SMP Mardi Waluya sangat menyayangkan insiden tersebut, dan memegang teguh nilai nilai yang mencakup sportivitas, kedamaian, dan penghormatan terhadap sesama.
“Tindakan kekerasan dalam bentuk apapun sangat bertentangan dengan prinsip-prinsip yang kami junjung dalam dunia pendidikan,” kata Rina Astuti kepada wartawan saat konferensi pers, Senin 24 Februari 2025.
Ia menjelaskan, pihaknya segera melakukan investigasi internal dan berdialog secara langsung dengan para pihak terlibat, baik siswa, maupun juga keluarga korban untuk menyelesaikan permasalahan ini dengan cara yang bijak dan penuh tanggung jawab.
“Sejak insiden tersebut pemukulan tersebut, kami pihak sekolah SMP Mardi Waluya tidak tinggal diam,” jelasnya.
Lebih lanjut, pihak akan memberikan sanksi tegas kepada yang bersangkutan siswa inisial RCS berupa skorsing selama 30 hari, agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
“Dengan teguran keras, selama masa skorsing 30 hari, siswa tersebut diwajibkan untuk mengikuti pembinaan yang telah disusun oleh pihak sekolah,” ungkap Rina Astuti.(Albin Pandita)