Bogordaily.net – Dunia bola basket pelajar di Indonesia tengah dihebohkan dengan insiden bullying yang terjadi dalam sebuah pertandingan di Kota Bogor.
Laga antara SMP 1 Kota Bogor dan SMP Mardi Waluya Cibinong berubah panas setelah seorang pemain melakukan bullying yaitu melayangkan pukulan ke kepala lawannya di tengah permainan.
Video kejadian ini pun viral dan memicu reaksi keras dari berbagai pihak.
Menanggapi insiden tersebut, Pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PP Perbasi) langsung mengambil langkah serius.
Ketua Umum Perbasi, Budisatrio Djiwandono, menegaskan bahwa kekerasan tidak memiliki tempat di dunia olahraga, khususnya basket.
“Saya sangat menyayangkan kejadian ini. Kekerasan seperti ini tidak bisa ditoleransi. Jika terbukti bersalah, harus ada tindakan tegas agar menjadi pelajaran bagi semua,” ujar Budi yang juga keponakan presiden Prabowo tersebut di Jakarta, pada Kamis (20/2/2025).
Sebagai bentuk tanggung jawab, Perbasi akan mengerahkan Badan Legal, Etik, dan Disiplin untuk mengusut tuntas kasus ini.
Tak hanya itu, Budi juga telah meminta dukungan dari Komisi X DPR RI, yang membidangi pendidikan dan olahraga, agar kasus serupa tidak terulang di masa depan.
Langkah tegas ini diambil demi menjaga marwah basket Indonesia sebagai wadah pembentukan karakter, sportivitas, dan kompetisi sehat.
Perbasi pun mengingatkan seluruh elemen basket di Tanah Air untuk menjunjung tinggi nilai fair play dalam setiap pertandingan.
“Kita ingin basket tetap menjadi olahraga yang mendidik dan menginspirasi. Tidak boleh ada tempat bagi kekerasan, baik di lapangan maupun di luar lapangan. Keep Ballin, Shaquille!” tutup Budi.***