Bogordaily.net – Sebanyak 13 orang pendaki Gunung Cartenz di Kabupaten Mimika, Papua, berhasil selamat dari perjalanan ekstrem mereka.
Salah satu pendaki yang selamat adalah penyanyi dan penulis, Fiersa Besari. Sayangnya, dua pendaki lainnya, Elsa Laksono dan Lilie Wijayanti Poegiono, meninggal dunia akibat hipotermia.
Menurut data dari Basarnas, 13 pendaki yang berhasil bertahan meliputi Fiersa Besari, Indira Alaika, Furki, Saroni, Ludy Hadiyanto, dua warga negara Turki, satu warga negara Rusia, serta lima pemandu (guide), yaitu Nurhuda, Alvin Perdana, Arlen Kolinug, Jeni Dainga, dan Ruslan.
Kepala Bidang Humas Polda Papua, Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo, menjelaskan bahwa rombongan pendaki awalnya berangkat dari Bandara Timika menuju Yellow Valley menggunakan helikopter milik PT Komala Indonesia jenis AS 350 B3 (PK-KIE) pada Rabu 26 Februari 2025 sekitar pukul 07.00 hingga 09.50 WIT.
“Pada Jumat, 28 Februari 2025, para pendaki melakukan penyeberangan di jembatan Tyrolean. Berdasarkan keterangan pendaki Ruslan, mereka sudah mencapai puncak, namun dua orang, Indira dan Saroni, mengalami gejala AMS (acute mountain sickness) di area bawah puncak,” kata Kombes Benny dalam keterangannya, Senin 2 Maret 2025.
AMS atau penyakit ketinggian merupakan kondisi umum yang dialami pendaki di ketinggian ekstrem.
Sementara itu, salah satu pemandu, Nurhuda, tiba di basecamp dalam kondisi hipotermia dan segera meminta pertolongan karena radio komunikasi tim tidak berfungsi.
Mengetahui kondisi darurat ini, Guide Yustinus segera naik ke atas dengan membawa peralatan pertolongan darurat, seperti sleeping bag, fly sheet, air panas, dan radio.
“Selain itu, seorang guide internasional, Dawa Gyalje Sherpa, juga naik untuk memberikan bantuan dan akhirnya menemukan dua pendaki wanita yang mengalami AMS di Teras Dua,” lanjut Benny.
Namun, upaya penyelamatan tak membuahkan hasil. Kedua pendaki, Elsa Laksono dan Lilie Wijayanti Poegiono, ditemukan telah meninggal dunia akibat hipotermia.
Saat ini, jenazah Elsa telah berhasil dievakuasi dan dibawa ke RSUD Timika. Sementara itu, evakuasi jenazah Lilie masih terkendala cuaca ekstrem di kawasan tersebut.***